Racun sianida dalam konsentrasi tertentu punya bau mirip kacang almond yang menyengat. Namun butuh sianida sedikit saja untuk bisa menyebabkan kematian bagi manusia seperti misalnya kasus takjil beracun.

“Baunya menyengat dalam konsentrasi tertentu. Bau itu bisa tertutup oleh bahan campuran yang punya bau lebih kuat misalnya kopi atau sate,” kata Ahli Toksikologi UI Budiawan dalam program Viral.

Sianida sendiri bentuknya berupa serbuk putih halus seperti garam dapur. Jika dilarutkan dengan bahan lain maka relatif tidak akan mengubah warna atau bentuk campurannya.

“Setiap bahan kimia ada yang namanya lethal dose (dosis mematikan). Dalam kasus sianida itu 1-2 gram sudah mematikan,” terangnya.

Sianida juga berada di alam seperti di singkong. Menurut Budiawan bahan kimia semua berasal dari alam, hanya saja konsentrasinya yang berbeda.

“Pernah ada kasus juga kan keracunan singkong. Ciri-cirinya mudah sih. Di bagian tertentu ada biru-birunya itu ada kandungan sianidanya cukup besar. Jangan dimakan tuh,” ungkapnya.

Budiawan mengungkapkan sianida sebenarnya tetap meninggalkan jejak saat dicampur dengan makanan atau minuman. Hanya saja dosisnya yang sedikit bisa membuat Sianida tidak terdeteksi.

“Karena kalau dicampurkan relatif pada umumnya tidak mengubah (bahan campurannya-red) secara jelas. Tapi tentunya bagi orang awam kalau ada makanan yang mencurigakan bisa menggunakan organ tubuh untuk mengeceknya. Ada misalnya rasanya agak berbeda, tiba-tiba sate pahitnya beda rasa kita harus curiga. Medianya agak panas sianida ini kalau larut keluar bau gasnya. Warna bisa saja ada perubahan-perubahan,” paparnya.

Editor : Aron
Sumber : detiknews