Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam peringatan Hari Bangga Buatan Indonesia, mengajak masyarakat belanja Bipang Ambawang. Videonya viral lantaran Bipang merujuk pada singkatan babi panggang, kuliner khas Kalimantan Barat.

Pada video singkat yang diunggah di media sosial pada 5 Mei lalu, Jokowi mengajak masyarakat membeli Bipang Ambawang secara online di tengah larangan mudik.

Di luar viralnya video itu yang membuat Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta maaf selaku penyelenggara acara, ada berkah terselip bagi pedagang Bipang Ambawang.

Diky Junaedi, salah satu pemilik restoran Babi Panggang Ambawang di Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengaku kecipratan berkah. Ia mengaku kebanjiran pesanan dari toko daring miliknya pada Sabtu (8/5/2021).

Penjualan Bipang Diky bahkan meroket dua kali lipat dibanding hari-hari normal sejak Jokowi mempromosikan kuliner khas Kalbar tersebut.

Blessing in disguise (berkah terselubung), menurutnya, karena kuliner khas kampung halamannya kini menjadi sorotan masyarakat dan dikenal secara nasional. Tak lagi jago kandang, ia menyebut mulai menerima pesanan dari Jakarta dan kota besar lainnya.

“Sebagai salah satu orang yang bergerak di kuliner lokal, saya senang dan bangga dengan perhatian pemerintah. Kenaikan order ada, kalau dari online itu dua hari ini ada dua kali lipat dari normal,” jelasnya, Minggu (9/5/2021).

Seakan mendapat promosi gratis dari Presiden, ia juga mengaku kebanjiran pengikut (followers) di akun sosial media. Di Instagram, Diky menyebut sejak Bipang menjadi trending, dalam dua hari terakhir akun sosmed @bipangambawang mendapat 2.000 followers baru.

“Sekarang karena Pak Jokowi, jadi banyak yang tahu, dulunya berusaha sendiri, marketing sendiri, endorse dari bawah ke pelanggan. Nah, ada Jokowi, jadi se-Indonesia jadi tahu,” bebernya.

Tidak hanya kedapatan enaknya saja, Diky juga sejak kemarin harus meladeni masyarakat yang menghubungi restoran karena iseng. Belum lagi, komentar-komentar nyinyir dari para netizen.

Apapun itu, ia tak mau ambil pusing, Diky ingin melihat ke sisi positifnya, yaitu semakin banyak kuliner daerah yang mulai dikenal secara nasional.

Menanggapi video tersebut, Diky menilai konteks dari sambutan Jokowi merupakan peringatan hari BBI, dimana Jokowi menyebut beberapa masakan nusantara dan Bipang merupakan salah satunya.

Terlepas dari kontroversi, Diky menilai viralnya Bipang menjadi momentum kuliner khas suku Dayak ini keluar Kalimatan. Tak hanya secara nasional, Diky mengaku punya rencana mengekspor Bipang ke luar negeri, seperti Singapura dan Hong Kong.

Diky semakin optimistis, apalagi karena penjualannya kini juga bisa dilakukan lewat e-commerce.

Pun begitu, sebetulnya Diky baru mulai memasarkan Bipang lewat e-commerce setahun terakhir akibat pandemi covid-19. Awalnya ia hanya coba-coba karena restoran fisik sepi pembeli.

Namun, ia tak menyangka bakal banyak yang berminat dan memesan Bipang yang bermodal bumbu sederhana, garam dan cuka.

“Pas awal pandemi banyak babi yang ngga kejual, masyarakat mengalami kesulitan ekonomi dan kami coba jual online dan selama pandemi covid-19 ini bisa dijual dan roda ekonomi bisa putar,” jelasnya.

Senada, Verena Ella, salah satu pengelola restoran Bipangling Tamanesse di Kota Pontianak, mengaku kaget berduyun-duyun pelanggan datang ke gerai yang baru dibukanya sebulan lalu.

“Kemarin itu biasanya Sabtu nggak terlalu ramai, tapi tiba-tiba kami dari buka jam 10 sampai jam 22, ngga berhenti berturut-turut orang datang. Biasanya, ada jam sepi, sekarang jadi ramai terus,” ucapnya disela melayani pelanggan.

Ella tak pernah kepikiran bakal meraup omzet di atas Rp2 juta sehari. Biasanya, kalau sepi dia hanya meraup beberapa ratus ribu saja, paling banyak Rp800 ribu-900 ribu per hari. Tetapi, saat Bipang viral karena Jokowi, omzet naik 3 kali lipat.

Seperti Diky, pengikut di Instagram lapak Ella pun melonjak. Awalnya, ia tak paham kenapa banyak orang tak dikenalnya mengikuti akun Instagram @bipangling.ptk, maklum ia hanya UKM kecil yang memasarkan jualannya lewat media sosial.

Begitu ia mengetahui video viral itu, Ella menjadi paham alasan di balik berkahnya itu.

Di luar beragam tafsiran netizen, ia berharap masyarakat melihat pernyataan Jokowi tersebut dari sisi positifnya, seperti berkah Idulfitri untuk semua umat.

“Menurut saya maksud Pak Jokowi memang yang mudik mayoritas Muslim, tapi kan liburnya nasional. Jadi, maksudnya mempromosikan kuliner daerah-daerah yang belum familiar secara nasional,” terang dia.

Diketahui, ajakan Presiden Jokowi agar membeli kuliner lebaran menjadi momok yang dibicarakan banyak netizen. Sebab, di antara jajan lebaran yang Jokowi sebutkan terdapat Bipang Ambawang khas Kalimantan Barat.

Menurut Jokowi, karena pemerintah melarang mudik, jajanan khas yang biasanya menjadi oleh-oleh saat Lebaran bisa dibeli secara daring.

“Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Palembang, bipang Ambawang Kalimantan dan lain-lain tinggal pesan dan makanan kesukaan akan sampai di rumah,” kata Jokowi.

Buntut dari kontroversial, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta maaf karena dianggap janggal mempromosikan makanan non-halal pada perayaan Idulfitri.

Lutfi meminta masyarakat untuk melihat pernyataan Jokowi secara lebih luas. Lutfi menyebut pernyataan Kepala Negara ditujukan untuk seluruh masyarakat yang beragam suku, budaya, serta agama.

“Berkaitan dengan pernyataan tentang Bipang Ambawang, yang pertama kita harus melihat dalam konteks keseluruhan pernyataan Bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal,” terang.

 

Editor : Nul

Sumber : cnnindonesia