Polisi menangkap empat orang joki yang membantu warga negara India lolos dari karantina kesehatan setibanya di Bandara Soekarno-Hatta. Salah satu dari empat orang joki tersebut bekerja sebagai protokoler Angkasa Pura II.

“Mereka sebagai protokoler, makanya kita masih koordinasikan mengatasnamakan yang tertara pas bandara,” kata Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian Saputra di Jakarta, Kamis (29/4/2021).

Adi mengatakan, para joki tersebut memiliki kartu pas Bandara Soekarno-Hatta. Sehingga dengan adanya kartu pas ini yang bersangkutan bebas keluar-masuk di beberapa tempat di bandara.

“Kalau memiliki pas bandara, ada tempat-tempat yang dapat dia masukin, berdasarkan kode yang ada di pas bandara tersebut. Dia ke sana mengurus sampai dengan confeyer, mengurus barang,” jelas Adi.

Tujuh WN India mendarat di Bandara Soetta menggunakan pesawat Air Asia QZ-988. Mereka keluar bandara tanpa prosedur karantina protokol kesehatan COVID-19.

“Di antaranya ada beberapa dibantu oknum memiliki pas bandara kemudian juga, ada by phone suaminya. (Sumianya) menyuruh yang bersangkutan sebenrnya sudah memesen Hotek Mercure. Kemudian sudah tidak usah menaiki kendaraan Mercure, tapi menggunakan taksi langsung pulang ke apartemen,” paparnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bandara Soetta Kompol Alexander Yurikho mengatakan tersangka yang merupakan pegawai AP II ini adalah Ah.ad Sulaiman alias Leman.

“Saudara Ahmad Sulaiman alias Leman pekerjaan protokoler PT Angkasa Pura II,” kata Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta, Kompol Alexander Yuriko melalui keterangan tertulis, Rabu (28/4/2021).

Alex mengatakan ada lagi satu orang joki lainnya yang berperan menghubungkan warga negara India dengan orang bandara. Sementara dua joki lainnya belum diketahui peran dan pekerjaannya.

“Ada satu orang luar, sebagai penghubung ke Orang Bandara. Empat orang atas nama Zakaria Ramdhan alias Adam, Ahmad Sulaeman alias Leman, Rusdian dan Mukri,” ujarnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Pola Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan keempat joki ini diketahui memiliki kartu pas Bandara Soekarno-Hatta. Keempat joki bebas berseliweran keluar masuk area Bandara Soekarno-Hatta menggunakan kartu pas tersebut.

“Empat orang ini adalah inisial ZR kemudian AS, ketiga R, keempat M. Ini inisial, ini joki-joki yang biasa menggunakan pas bandara, yang orang banyak bilang protokol. Bisa menggunakan pas bandara tembus sampai ke mana-mana,” kata Yusri saat jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (28/4/2021).

Yusri menuturkan keempat joki itu bukan bagian dari Satgas COVID-19. Mereka, kata Yusri, merupakan calo yang biasa berkeliaran di bandara.

“Beda, ini joki-joki yang punya pas ini. Kalau kita mau selidiki lagi kemarin yang masalah pemalsuan surat keterangan COVID itu yang masih mahal, ini pelaku-pelakunya, pemain-pemainnya semua ini yang memang setiap hari hidupnya di bandara bukan Satgas,” tuturnya.

Yusri memastikan, kartu pas bandara yang dimiliki para joki itu asli. Namun Yusri enggak menyebut asal instansi pembuat pas tersebut.

“Asli, ini juga asli yang (seperti ditangkap) Polda Metro. Ya bukan (dari dinas pariwisata), saya nggak mau sebut di sini kan instansi tadi, tapi dia punya pas semua lewat kerjaannya di dalam,” ujarnya.

Tujuh warga negara India tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada 21 April 2021. Mereka menumpang pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ988 dari India.

Dari 7 orang tersebut, 5 orang ditangkap Polres Bandara Soekarno-Hatta di lokasi berbeda pada Senin (26/4). Mereka adalah SR (35), CM (40), KM (36), PN (47), dan SD (35), sementara dua lainnya masih dalam pengejaran.

Editor : Aron
Sumber : detiknews