12 klub sudah mengeluarkan rilis dan menyatakan sepakat ikut tampil di Liga Super Eropa. Ini sekaligus seperti mengabaikan ancaman dari FIFA dan UEFA.

Liga Super Eropa rencananya digelar pada musim 2023/2024. Jika merujuk laporan terbaru dari ESPN, bank JP Morgan akan menanggung kompetisi ini dengan kucuran investasi sebesar 6 miliar dolar (sekitar Rp 87 triliun) agar Liga Super Eropa bisa berjalan.

Kompetisi ini bakal melibatkan 20 klub. 15 di antaranya adalah anggota permanen kompetisi selama 20 tahun dan lima tim lainnya bakal dirotasi berdasarkan performa.

Ada 12 klub top yang sudah oke untuk ambil bagian. Dari Liga Inggris terdapat Manchester United, Manchester City, Liverpool, Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotpur.

Di Italia ada Juventus, AC Milan, dan Inter Milan. Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid dari perwakilan Liga Spanyol.

Mereka semua sudah mengeluarkan rilis terkait kepastian tampil di Liga Super Eropa. Pihak Real Madrid dalam keterangannya menyebut bahwa pembentukan Liga Super Eropa ini karena pandemi virus Corona sudah merusak perekonomian sepakbola.

“Pembentukan liga baru terjadi ketika pandemi global telah mempercepat ketidakstabilan model ekonomi sepakbola Eropa saat ini. Selama bertahun-tahun, klub pelopor bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan intensitas kompetisi Eropa yang ada dan, khususnya, untuk membuat turnamen yang mewadahi klub dan pemain terbaik dapat lebih sering bersaing satu sama lain,” bunyi keterangan pers Madrid.

Juventus juga mengeluarkan pernyataannya. Pihak Si Nyonya Tua berharap komposisi peserta segera terkumpul.

“Klub telah setuju untuk bergabung dengan Liga Super Eropa dalam jangka panjang. Klub-klub top Eropa tambahan diharapkan untuk bergabung dengan proyek ini, mencapai kelompok inti hingga 15 anggota tetap yang akan dilengkapi oleh banyak klub setiap tahunnya berdasarkan proses penerimaan dengan menghasilkan 20 klub secara keseluruhan,” tulis keterangan Juventus.

Wakil bos Manchester United, Joel Glazer, juga sudah bersuara dan menyatakan bahwa Liga Super Eropa bisa menjadi babak baru untuk sepakbola.

“Dengan menyatukan klub dan pemain terhebat di dunia untuk bermain satu sama lain sepanjang musim, Liga Super akan membuka babak baru untuk sepakbola Eropa, memastikan kompetisi dan fasilitas kelas dunia, dan meningkatkan dukungan finansial untuk piramida sepakbola yang lebih luas,” kata Joel Glazer dalam keterangan pers MU.

Sebagian besar klub peserta memuat rilis yang serupa dengan Madrid, MU, seperti halnya bunyi pernyataan Inter Milan.

“FC Internazionale Milano bergabung dengan Liga Super sebagai Klub Pendiri bersama AC Milan, Arsenal FC, Atletico de Madrid, Chelsea FC, FC Barcelona, Juventus FC, Liverpool FC, Manchester City, Manchester United, Real Madrid CF, dan Tottenham Hotspur. Tiga klub lagi diharapkan untuk bergabung sebagai Klub Pendiri menjelang musim perdana, yang akan dimulai secepat mungkin.”

Klub-klub di Bundesliga Jerman sudah menyatakan menolak ikut serta. Peserta di Ligue 1 Prancis juga ikut menolak berpartisipasi.

Liga Super Eropa ini dibangun oleh beberapa Asosiasi Klub Eropa (ECA). Andrea Agnelli menjabat sebagai presiden ECA. Dia juga dikenal sebagai Presiden Juventus selaku klub terkuat di Liga Serie A Italia.

Wacana bergulirnya Liga Super Eropa sudah ditentang oleh FIFA selaku asosiasi sepakbola dunia dan UEFA sebagai rumah untuk klub-klub di Eropa. Ancamannya tak main-main, klub dan pemain bisa dilarang tampil di kompetisi manapun sampai level tim nasional.

FA Inggris dan Premier League sudah ikut mengecam Liga Super Eropa. Kehadiran kompetisi tersebut dinilai bakal menghancurkan impian untuk bersaing menjadi yang terbaik.

“Premier League mengutuk setiap proposal yang menyerang prinsip-prinsip kompetisi terbuka dan prestasi olahraga yang menjadi inti piramida sepakbola domestik dan Eropa,” tulis pernyataan Premier League.

“Penggemar klub mana pun di Inggris dan di seluruh Eropa saat ini dapat bermimpi bahwa tim mereka bisa naik ke puncak dan bermain melawan yang terbaik. Kami percaya bahwa konsep Liga Super Eropa akan menghancurkan mimpi itu.”

LaLiga Spanyol juga sudah mengeluarkan pernyataannya. Selain menolak keras, LaLiga berterima kasih kepada klub di Prancis dan Jerman yang sudah menolak.

“Kami berterima kasih kepada klub-klub di negara lain, terutama Prancis dan Jerman, karena menolak untuk menandatangani. Kami menyerukan kepada semua pecinta sepakbola, penggemar, dan politisi untuk bergabung dengan kami dalam perang melawan proyek ini,” bunyi pernyataan LaLiga.

Liga Serie A Italia juga memuat rilis terkait penolakan. Isinya seragam dengan pernyataan yang dipublikasi oleh LaLiga.

Editor : Aron
Sumber : detiksepakbola