Beragaman cara dilakukan orang untuk mengekspresikan kebahagiaan. Apalagi kebahagiaan yang diraih merupakan sesuatu yang diidamkan. Hal itu pula dilakukan pasangan suami-istri Alexy Yesherry Pasaribu (53) dan Eliasabet Okmisila (50). Mereka berbahagia karena putri kedua diterima kuliah pada jurusan Teknologi Pertanian Universitas Udayana melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2021. Pasangan ini pun memutuskan bersepeda dari Jakarta ke Bali.

Gowes jarak jauh itu dimulai pada Jumat (9/4/2021) pukul 05.00 WIB dari rumah mereka di kawasan Semper, Jakarta Utara. Keduanya menggunakan sepeda jenis mountain bike (MTB). Sepeda yang digunakan Elis dipasang rak (pannier) belakang dan mengangkut dua tas yang beratnya sekitar 15 kilogram. Sedangkan, sepeda Alex menggunakan pannier depan dan belakang mengangkut dua tas besar di belakang, serta dua tas kecil pada pannier depan dengan berat sekitar 35 kilogram.

Tas-tas itu berisi pakaian, obat-obatan, pelengkapan mandi dan berbagai barang kebutuhan lainnya, seperti makanan kecil, air mineral, termasuk kunci sepeda, perlatan tambal, pompa, serta ban luar dan ban dalam cadangan. “Touring ini bertepatan dengan bulan Ramadhan sehingga kami harus berjaga-jaga, sebab selama perjalanan tidak semua rumah makan buka pada siang hari,” jelas Alexy yang dihubungi dari Jakarta, Selasa (12/4/2021) sore.

Saat itu, mereka telah tiba di Kota Semarang. Hari itu masuk hari keempat yang dimulai dari Pemalang dengan menempuh jarak sekitar 119 kilometer. Hingga hari keempat, menurut Alexy, perjalanan mereka selalu lancar. Tantangan terberat yang dihadapi adalah suhu udara yang panas hingga 36 derajat celcius, dan maraknya truk pengangkut barang.

Pada rute Cirebon-Pemalang, misalnya, diperparah lagi dengan banyaknya jalan berlubang. Bekas aspal tambalan yang kembali berlubang. Kami nyaris tidak bisa menghindari lubang-lubang itu, sebab hampir merata di sepanjang badan jalan sehingga gowesnya terasa menyakitkan.

Pasangan Alexy Yesherry-Elisabeth Okmisila saat bersepeda di wilayah Jawa Tengah. Foto: dokumen pribadi

“Setiap lubang tidak terhindarkan, maka si bapak berteriak au au au, sangking sakitnya. Energi yang ada harus terpakai untuk pilih-pilih jalan. Tambah lagi terik matahari yang luar biasa panasnya, sehingga istirahat menjadi lebih sering dan lama. Ngadem di Alfamraret atau Indomaret adalah solusi terbaik untuk dapat melanjutkan perjalanan hingga selesai,” tulis Elisabeth pada laman facebook miliknya.

Tempuh 1.125 kilometer

Pasangan ini merencanakan gowes dari Jakarta hingga Bali ditempuh selama 11 hari dengan jarak sekitar 1.125 kilometer. Gowes hari pertama finish di Pamanukan dengan jarak tempuh sekitar 127 kilometer. Berikutnya Pamanukan-Cirebon 112 kilometer, Cirebon-Pemalang 109 kilometer, Pemalang-Semarang 119 kilometer, Semarang-Pati 83 kilometer, Pati-Bojonegoro 126 kilometer, Bojonegoro-Surabaya 112 kilometer, Surabaya-Probolinggo 102 kilometer, Probolinggo-Situbondo 100 kilometer, Situbondo-Gilimanuk 92 kilometer, dan Gilimanuk-Uluwatu 155 kilometer. Tiba di Bali ditargetkan pada 19 April 2021.

Touring ini dilukiskan Alexy, sebagai perjalanan ungkapan syukur. Mereka bersyukur dan berbahagia, sebab anak kedua, Agnes Vanessa diterima kuliah pada jurusan Teknologi Pangan, Universitas Udayana, Denpasar, melalui jalur SNMPTN tahun 2021. Selama ini, keluarga itu berupaya dan terus berdoa agar anak mereka diterima kuliah pada perguruan tinggi negeri. Kini, doa terkabul dan harapan pun terwujud.

“Kami sekeluarga sungguh bahagia atas hasil yang diraih Agnes. Maka, ketika pihak kampus Udayana mengundang mahasiswa baru yang lulus SNMPTN bersama orangtuanya, maka saya dan istri memutuskan bersepeda saja dari Jakarta hingga Bali. Sedangkan, Agnes menggunakan pesawat ke Bali,” papar Alexy.

“Itu sebabnya, kami pun tidak mengajak teman-teman lain untuk bersepeda bersama dari Jakarta ke Bali. Ini nazar kami. Jadi, biarlah kami menjalankannya hingga tuntas. Jika di tengah jalan, ada pesepeda yang mau gabung, silakan. Kami takkan menghalangi,” tambah Alexy lagi.

Di kalangan para pesepeda jarak jauh, Alexy bukan orang baru. Dia telah mengikuti cukup banyak event touring sepeda yang menghabiskan waktu berhari-hari. Dia pernah bersepeda dari Labuan Bajo hingga Atambua selama 13 hari melalui Jelajah Sepeda Flores-Timor yang diadakan harian Kompas pada 2015. Setahun berikutnya, dia mengikuti lagi Jelajah Sepeda Flores mulai dari Maumere, dan berakhir di Labuan Bajo selama 6 hari yang juga dilakukan harian Kompas.

Sebaliknya, Elisabeth mulai mengikuti touring sepeda pada event Tour de Ambon Manise yang dilakukan Kepolisian Daerah Maluku pada 2018 selama tiga hari. Dia sepertinya sangat terkesan dengan event seperti itu sehingga setelahnya menjadi ketagihan. Setiap ada event touring sepeda, dia selalu berusaha untuk ikut.  Bahkan, pada Oktober 2019, pasangan ini juga sempat melakukan touring sepeda selama dua hari di kawasan Danau Toba.

Pasangan Alexy Yesherry-Elisabeth Okmisila saat mengikuti Tour de Ambon Manise tahun 2018. Foto: Jannes Eudes Wawa

Selain untuk menguji kemampuan dan mentalnya dalam bersepeda jarak jauh, dia pun bisa mengenal lebih dekat wilayah yang dilalui, baik masyarakat maupun tradisinya, termasuk juga keterbatasan yang dimiliki. Berkat bimbingan Alexy pula, sang istri kini menjadi ketagihan touring sepeda, termasuk rute Jakarta-Bali.

Perkuat ikatan cinta

Terlepas dari touring ini sebagai nazar mensyukuri prestasi yang diraih anak, namun di balik itu bersepeda jarak jauh pasangan suami istri ini tetap menarik. Apalagi, niat seperti ini tidak banyak pasangan mampu mewujudkannya.

Sejumlah ahli berpendapat, bersepeda jarak jauh bersama pasangan memberikan banyak manfaat. Salah satunya adalah waktu bersama menjadi lebih banyak dan berkualitas. Maklum, kesibukan sebagai suami atau istri selalu menyita waktu bersama keluarga. Jika direncanakan bersepeda bareng pasangan akan mendapatkan waktu yang berkualitas, bisa berkumpul bersama pasangan dalam waktu yang lama.

Hal positif lainnya adalah bersepeda bersama pasangan akan meningkatkan ikatan cinta. Ikatan cinta dengan pasangan perlu selalu dipupuk, disiram agar semakin bertumbuh dan kuat. Salah satunya dengan melakukan kegiatan bersama, seperti bersepeda.

Manfaat lain adalah menguatkan ikatan emosional. Dengan bersepeda bersama, pasangan itu tidak hanya akan menguatkan tubuh, tetapi lebih dari itu menguatkan hubungan. Karena saat olahraga berdua, secara tidak langsung Anda akan cenderung menyelaraskan gerakan dan tanpa disadari ikatan emosional pun otomatis terbentuk.

Salut dan hormat untuk om Alexy dan tante Elis. Semoga perjalananya lancar, dan tiba di Bali dengan selamat dan menyenangkan.

 

Editor : Nul

Sumber : jelajah.bike – Jannes Eudes Wawa