Kandungan flavonoid pada cokelat terbukti dapat menjaga kesehatan jantung pada pria. Para ahli bahkan telah mengonfirmasi. Seperti ini penjelasannya.

Cokelat dikenal sebagai makanan sehat yang memiliki efek menenangkan setelah dikonsumsi. Banyak orang memilih makan cokelat, terutama ketika sedang memiliki suasana hati yang kurang baik.

Cokelat memiliki kandungan flavonoid yang tinggi yang diketahui dapat membantu produksi serotonin yang meningkatkan perasaan bahagia. Tak hanya itu, ternyata cokelat juga mampu menjaga kesehatan organ tubuh, salah satunya jantung.

Ahli olahraga dan rehabilitasi bahkan telah mengonfirmasi kebenaran efek yang dimiliki oleh cokelat ini. Ia bahkan menyarankan untuk konsumsi cokelat secara rutin, terutama pada pria.

Dilansir melalui Medical News Today (7/4), stres dapat menyebabkan lonjakan aliran darah dan peningkatan detak jantung. Kandungan flavonoid yang terdapat pada cokelat yang mampu menenangkan disebut bisa menekan efek buruk dari stres ini dan menjaga kesehatan jantung.

Konsumsi Cokelat Bagus untuk Kesehatan Jantung Pria, Ini Kata AhliKonsumsi Cokelat Bagus untuk Kesehatan Jantung Pria, Ini Kata Ahli Foto: iStock

Hal ini juga yang menjadi alasan kenapa banyak orang yang stres akan mengalami peningkatan aktivitas kardiovaskular. Ketika peningkatan aktivitas kardiovaskular ini terjadi, sangat besar peluang seseorang akan mengalami serangan jantung hingga efek terburuknya yaitu meninggal dunia.

Para peneliti yang berasal dari University of Birmingham di Inggris bahkan telah menjadikan manfaat cokelat ke dalam pertanyaan investigasi yang diteliti. Hingga akhirnya para peneliti menyarankan bahwa minum cokelat yang kaya akan flavonoid beberapa jam sebelum mengalami stres akan meningkatkan aliran darah saat stres terjadi. Cara ini dapat membantu memperbaiki fungsi endotel terutama pada pria di bawah usia 45 tahun.

“Penemuan kami cukup signifikan untuk pola makan setiap hari, bahkan dosis harian untuk mendapatkan manfaat tersebut bisa didapatkan melalui konsumsi berbagai varian makanan yang kaya akan flavonoid, misalnya cokelat, buah berry, pir, hingga cokelat murni,” kataRendeiro selaku ahli ilmu olahraga dan rehabilitasi.

Dalam penelitian yang dilakukan, para ahli melibatkan 30 pria sehat yang berusia antara 18 – 45 tahun yang dites dalam lab terpisah dan waktu terpisah selama 7 hari. Penelitian ini juga mengharuskan mereka untuk berpuasa selama 12 jam sebelum sesi pengamatan dimulai.

Pada kunjungan ke lab yang pertama kali, partisipan datang dengan tenang dan diukur fungsi endotelnya. Kemudian mereka juga diukur tekanan darah, detak jantung hingga aliran darahnya.

Konsumsi Cokelat Bagus untuk Kesehatan Jantung Pria, Ini Kata AhliKonsumsi Cokelat Bagus untuk Kesehatan Jantung Pria, Ini Kata Ahli Foto: iStock

Setelah pengamatan pertama, partisipan kemudian diberi minuman cokelat secara teratur. Pada pertemuan selanjutnya mereka diberi minuman cokelat yang tinggi flavonoid sedangkan di pertemuan yang lainnya diberi minuman cokelat yang rendah flavonoid.

Setelah 90 menit, mereka diberikan sebuah tes untuk mengerjakan soal matematika. Hal ini bertujuan untuk memberikan terpaan stres dan melihat efek yang disebabkan oleh konsumsi cokelat yang telah diberikan sebelumnya.

Ketika menjawab pertanyaan yang salah, para peneliti yang mengamati akan membunyikan alarm yang menandakan jawaban mereka salah. Alarm juga dibunyikan ketika mereka telah menjawab 10 kali pertanyaan dengan benar.

Pada menit ke 30 dan ke 90 setelah uji terpaan stres yang diberikan, para peneliti kembali mengukur fungsi endotel dan tekanan darah partisipan. Hasilnya, para partisipan mengalami gangguan fungsi endotel pada menit ke 30 dan menurun secara perlahan hingga menit ke 90.

Konsumsi Cokelat Bagus untuk Kesehatan Jantung Pria, Ini Kata AhliKonsumsi Cokelat Bagus untuk Kesehatan Jantung Pria, Ini Kata Ahli Foto: iStock

Tetapi pada partisipan yang diberi minuman cokelat dengan flavonoid yang tinggi terbukti mengalami gangguan fungsi endotel yang lebih rendah dibandingkan dengan partisipan yang diberi minuman cokelat dengan kadar flavonoid yang lebih rendah.

Sebagai tambahan, cokelat yang mengandung tinggi flavonoid juga berdampak pada meningkatnya aliran darah selama dan sesudah tes terpaan stres dibandingkan dengan cokelat  dengan flavonoid yang rendah. Namun kondisi kardiovaskular dan tekanan darah pada kedua kelompok partisipan ini tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Editor : Aron
Sumber : detikfood