China memperingatkan Amerika Serikat untuk berhenti mendukung Taiwan dan tidak memicu perselisihan semakin tajam.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan kepada wartawan mereka melontarkan pernyataan tegas dengan Amerika Serikat.

“Jangan bermain api dengan Taiwan, segera hentikan segala bentuk kontak resmi AS-Taiwan, menangani masalah dengan hati-hati dan tepat serta tidak mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan,” katanya, kepada Reuters, Rabu (14/4).

Menteri Luar Negeri AS, Antoni Blinken, menyampaikan prihatin karena China dianggap bertindak semakin agresif terhadap Taiwan.

Kementerian Luar Negeri China menyatakan mereka bertekad untuk melindungi kedaulatan negaranya. Mereka menganggap Taiwan adalah bagian dari China.

“Jangan berdiri di sisi berlawanan dari 1,4 miliar orang China,” ujarnya, dalam tanggapan tertulis kepada Reuters.

Pada Selasa (13/4) kemarin, Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan jet tempur China kembali masuk ke wilayah udara mereka.

Taiwan mengidentifikasi jet tempur J-16 dan pesawat perang anti kapal selam China masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) mereka.

Pada Senin lalu, Taiwan melaporkan 25 pesawat Angkatan Udara China, termasuk pesawat tempur dan pembom berkemampuan nuklir, memasuki ADIZ. Jumlah penerobosan itu dilaporkan merupakan yang terbesar hingga saat ini.

Taiwan memiliki masalah teritorial dan diplomatik dengan China. Wilayah itu juga menjadi salah satu biang perselisihan antara AS-China.

Presiden China, Xi Jinping, menyatakan siap mengerahkan kekuatan militer untuk menguasai Taiwan.

Sedangkan AS mendukung sekaligus menjual persenjataan kepada Taiwan.

China meyakini AS bersekutu dengan Taiwan untuk menjaga pulau itu tetap terpisah dari pemerintah China.

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengatakan mereka adalah negara merdeka bernama Republik Tiongkok. Dia bertekad akan mempertahankan kebebasan dan keamanan Taiwan.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia