Nokia bakal memangkas 5.000 hingga 10 ribu pekerja selama dua tahun ke depan. Kebijakan itu diambil untuk menyediakan dana investasi pengembangan bisnis jaringan 5G.

Dalam pernyataan yang dirilis Selasa (16/3), perusahaan asal Finlandia itu menyatakan pemangkasan jumlah pekerja akan dilakukan selama 18 hingga 24 bulan mendatang.

“(Kebijakan) ini diharapkan bisa menekan basis beban perusahaan sekitar 600 juta euro (sekitar Rp10,35 triliun asumsi kurs Rp17.250 per euro) pada akhir 2023. Penghematan ini akan lebih besar dari kenaikan investasi di (riset dan pengembangan, kapabilitas mendatang dan biaya terkait inflasi upah,” tulis manajemen seperti dikutip dari CNN Business, Rabu (17/3).

Perusahaan memperkirakan kebutuhan restrukturisasi bisnis lebih dari 600 juta euro di mana separuhnya akan dibelanjakan tahun ini.

Perusahaan berniat untuk merekrut pekerja untuk pengembangan 5G dengan fokus utama pasar domestik.

“Di Finlandia, kamu merekrut lebih banyak orang dari jumlah yang dipangkas selama dua tahun terakhir, dan kamu berharap dampak dari perubahan rencana yang diumumkan hari ini akan positif.” ujar juru bicara perusahaan kepada CNN Business.

Nokia tengah mempercepat investasi jaringan 5G setelah tertinggal dari kompetitornya Huawei dan Erickson. Dalam mengembangkan aplikasi teknologi tersebut, perusahaan bermitra dengan Amazon Web Services dan Google Cloud.

Perusahaan juga menggandeng Microsoft untuk membangun solusi cloud untuk bisnis. Pada Oktober lalu, Nokia juga mengumumkan kerja sama dengan NASA untuk meletakkan jaringan 4G di bulan.

CEO Nokia Pekka Lundmark mengungkapkan, demi memenangkan persaingan, perusahaan akan meningkatkan kualitas produk, daya saing biaya produksi, dan berinvestasi pada kapabilitas yang tepat.

Nokia dapat memanfaatkan peluang dari larangan Inggris terhadap jaringan telekomukasi 5G Huawei. Perusahaan sendiri telah menyatakan kesiapan untuk secepatnya mengganti seluruh peralatan Huawei di Inggris.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia