Seruan untuk menunda sementara proses vaksinasi menggunakan vaksin besutan AstraZeneca saat ini mulai menggema. Hal ini pertama kali terjadi di Eropa saat beberapa negara melaporkan adanya efek samping serius dari suntikkan vaksin itu.

Baru-baru ini Jerman, Italia, Prancis, dan di beberapa negara lain juga menunda proses vaksinasi. Negara-negara maju itu mengatakan mereka perlu waktu untuk menentukan apakah vaksin bertanggung jawab atas insiden pembekuan darah (tromboemboli) yang ditemukan.

Ini adalah kondisi ketika embolus (partikel dalam darah) bergerak melalui pembuluh darah tubuh namun cenderung menuju ke bagian yang tidak bisa ditembusnya. Hal itu menyebabkan embolus menetap dan justru menghalangi suplai darah di belakangnya.

Berikut daftar negara yang menunda:

1.Denmark

2. Norwegia

3. Irlandia

4. Bulgaria

5. Spanyol

6. Italia

7. Prancis

8. Rumania

9. Islandia

10. Austria

11. Estonia

12. Lithuania

13. Latvia

14. Luksemburg

15. Republik Kongo

16. Jerman

Namun ada negara yang melanjutkan hal tersebut. Mereka berdalih pembekuan darah belum bisa divaksikan menjadi akibat vaksin.

Berikut daftar negaranya:

1. Inggris

3. Australia

4. Kanada

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI menegaskan untuk melakukan penundaan distribusi vaksin AstraZeneca. Hal ini bukan karena kasus pembekuan darah yang terjadi namun karena prinsip kehati-hatian.

Ini disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzidalam Keterangan Pers: Penjelasan Kementerian Kesehatan Terkait Perkembangan Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Selasa (16/3/2021) lalu.

Ia melanjutkan Kemkes mengikuti saran BPOM. Lembaga itu bersama ITAGI serta para ahli akan melihat kembali apakah kriteria penerima vaksin AstraZeneca di RI, sama dengan yang sudah dikeluarkan untuk produksi Sinovac atau Bio Farma.

“Menunggu proses ini sambil melakukan pengecekan secara fisik, quality control, apakah ada vial yang rusak, kemasan kondisi tidak baik. Sebelum didistribusikan ke fasyankes(fasilitas pelayanan kesehatan). Jadi betul-betul menjamin kualitas. Apakah ada perubahan warna dan lainnya,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, sesuai dengan apa yang disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara untuk tidak menunda sementara vaksinasi. Dia mencontohkan, PM Thailand yang menjadi orang pertama di vaksinasi setelah sempat mengatakan untuk menunda sementara.

“Banyak negara menunda sekarang sudah mulai vaksinasi. Ini artinya cukup aman walau ada kejadian tersebut menjadi kehati-hatian dalam penggunaan,” pungkasnya.

Editor : Aron
Sumber : cnbcindonesia