Seorang warga Kota Bogor dilaporkan terpapar virus corona dengan mutasi virus SARS-CoV-2 varian B117. Temuan itu didapatkan dari hasil teknik pencarian strain virus dengan metode Whole Genome Sequence (WGS).

Warga yang terinfeksi varian B117 itu adalah pria yang juga tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Afrika. Dengan temuan itu, maka tercatat pemerintah telah mengidentifikasi tujuh kasus varian B117 di Indonesia.

“Ada warga Bogor kerja di Afrika pulang ke Indonesia, dan sampai di Bandara Soekarno-Hatta 1 Februari. Setelah screening, dia positif covid-19 dan isolasi selama 12 hari di hotel Jakarta. Namun hasil B117 baru diberitahukan Kemenkes kepada kami kemarin sore,” kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (16/3).

Dedie menjelaskan, warga tersebut saat itu terpapar covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG). Ia lantas langsung pulang ke Kota Bogor usai dinyatakan negatif covid-19 hasil pemeriksaan deteksi virus corona melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR) pada pertengahan Februari lalu.

Dedie mengatakan, saat ini, warga tersebut diketahui sudah kembali bekerja di Afrika. Namun demikian, usai laporan hasil WGS dari Kementerian Kesehatan, Dedie mengaku pihaknya langsung melakukan upaya penelusuran kontak terhadap 16 orang keluarga yang bersangkutan.

“Hari ini 16 orang baru kita lakukan PCR swab tes, terus genome sequence tes apabila ada yang positif ya. Dan 16 orang itu kontak erat, keluarga inti semua,” jelasnya.

Dedie menyebut kemungkinan hasil PCR belasan kontak erat ini baru akan diketahui besok atau lusa. Apabila ada yang positif covid-19, maka pihaknya akan mengirimkan sampel tersebut ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan untuk diteliti lebih lanjut.

“Ya jadi berarti ini ternyata sudah ada warga Kota Bogor terpapar B117, sehingga kita semua harus tetap waspada,” pungkas Dedie.

Kementerian Kesehatan sejauh ini telah mengidentifikasi enam kasus, yakni dua di Karawang, Jawa Barat, satu kasus di Palembang, Sumatera Selatan pada 11 Januari. Satu kasus di Kalimantan Selatan ditemukan pada 6 Januari, 1 kasus di Balikpapan, Kalimantan Timur ditemukan pada 12 Februari. Serta satu kasus ditemukan di Medan, Sumatera Utara pada 28 Januari lalu.

Tak hanya B117, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengungkapkan sebanyak 48 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 varian N439K telah terdeteksi di Indonesia sejak akhir tahun 2020 lalu. Varian virus itu juga dilaporkan telah menjangkit lebih dari 30 negara di dunia.

Sementara pemerintah mengaku saat ini bakal fokus melakukan pencarian strain baru atau mutasi virus SARS-CoV-2 yang berkembang dan ditemukan pertama kali di tiga negara, yakni Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.

Pemilihan tiga varian virus corona itu berlandaskan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Inggris dengan varian B117, Afrika Selatan dengan varian B 1.351, dan Brasil dengan P1.

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia