Model Monica Indah diduga menjadi korban malpraktik sebuah klinik kecantikan palsu. Monica mengalami infeksi setelah melakukan filler payudara. Terdapat sejumlah bahaya filler payudara.

Dokter spesialis bedah plastik-rekonstruksi estetika Danu Mahandaru menjelaskan filler payudara merupakan metode pembesaran payudara yang dilakukan dengan cara menginjeksi asam hialuronat atau hyaluronic acid pada payudara.

“Jadi sebetulnya filler itu bisa saja dilakukan, tapi memang lebih banyak problemnya,” kata Danu kepada CNNIndonesia.com, Selasa (16/3).

Menurut Danu, filler payudara menjadi pilihan terakhir jika implan dan injeksi lemak tak bisa dilakukan. Filler payudara dilakukan dengan pertimbangan yang tepat karena dapat menimbulkan komplikasi.

Berikut Bahaya Filler Payudara:

1. Infeksi

Danu menjelaskan masuknya benda asing ke dalam tubuh dapat memicu reaksi infeksi. Tubuh dapat mengalami demam, payudara hangat, kemerahan, dan mengeras.

2. Munculnya nodul

Asam hialuronat yang dimasukkan ke dalam payudara dapat membentuk nodul yakni gumpalan atau benjolan.

3. Emboli

Injeksi filler juga berisiko menyebabkan emboli atau penyumbatan pembuluh darah. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan kematian.

“Bisa terjadi kematian karena emboli,” ucap Danu yang praktik di The Clinic Beautylosophy.

Danu merekomendasikan setiap orang yang ingin memperbesar payudara untuk mencari klinik dan dokter yang berkompeten dan sudah tersertifikasi. Periksa pula pengalaman dokter dalam menangani pasien.

“Jangan tergiur hasil di awal. Jadi, saya imbau kerjakan pada dokter yang berkompetensi. Artinya, tidak hanya bisa melakukan tindakan tapi bisa menangani jika terjadi komplikasi,” tutur Danu.

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia