Sekjen KLB Demokrat Sumut, Jhoni Allen Marbun, mengungkapkan salah satu alasan Kongres Luar Biasa (KLB) digelar kemarin karena adanya laporan dari pengurus Demokrat di daerah terkait mahar-mahar pilkada. Bahkan, testimoni pengurus daerah itu ikut ditampilkan saat KLB.
Jhoni Allen menjelaskan, ia sempat bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 16 Februari lalu. Dalam kesempatan itu, Jhoni sempat menyinggung soal mahar pilkada, dan SBY menjawab untuk membangun kantor Demokrat. Alasan itu kemudian tidak dapat diterima olehnya.
“Pertemuan saya dengan Bapak SBY tanggal 16 Februari. Saya sampaikan. Termasuk mahar-mahar Pilkada. Beliau mengatakan untuk membeli kantor di [Jalan] Proklamasi. Saya kaget, lho Bapak 10 tahun presiden waktu itu kok enggak mikirin kantor,” kata Jhoni Allen dalam konferensi Pers di kediaman Moeldoko, Jakarta Pusat, Kamis (11/3)
“Kenapa harus keringat daripada DPC dan iuran anggota fraksi dari tingkat II. Itulah mereka menjadi mengusulkan KLB,” tambah JAM lagi.
Jhoni Allen Bertemu SBY 16 Februari, Keluhkan Iuran Pengurus untuk Bangun Kantor (1)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersalaman dengan Panglima TNI yang baru dilantik, Jenderal Moeldoko. Foto: AFP PHOTO / Adek Berry
Politikus asal Medan itu menyebut pihaknya bisa saja mengajukan pembatalan AD/ART Partai Demokrat melalui proses pengadilan. Namun, mereka memutuskan melakukannya lewat KLB.
“Tetapi kami lebih memilih KLB biar lebih cepat, karena itu permintaan unsur DPD, DPC, pendiri, dan organisasi sayap sesuai dengan ketentuan setengah [pengurus] tambah 1 atau setengah dari jumlah DPC,” urai Jhoni.
Lebih jauh, Jhoni juga membocorkan pernyataan SBY yang mengeklaim Marzuki Alie bisa menjadi Ketua DPR karena peran sertanya. Namun, hal itu disangkal Jhoni dan menyebut Marzuki bisa mendapatkan posisi tersebut karena hasil keringat yang dikeluarkan kader-kader.
Jhoni Allen Bertemu SBY 16 Februari, Keluhkan Iuran Pengurus untuk Bangun Kantor (2)
Sekjen Partai Demokrat versi KLB Jhoni Allen memberikan keterangan pers terkait urgensi KLB Sibolangit di Jakarta, Kamis (11/3/2021). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
“Partai Demokrat ini besar. Satu lagi perlu saya sampaikan, soal nasib setiap orang. Bahwa Ketua DPR itu, kalau bukan saya (SBY) yang bikin siapa Marzuki Alie, kita mendapat Ketua DPR karena kita punya 148 kursi. Punya 148 kursi itu kerjaan dari Sabang sampai Merauke, kerjaan rakyat, soal siapa Ketua DPR-nya soal lain. Jadi, jangan bapak (SBY) katakan nasib orang di tangan bapak,” kata dia.
Terkait SBY yang merasa bersalah dan memohon maaf kepada Tuhan YME karena telah memberikan jabatan ke Moeldoko, Jhoni menganggapnya janggal. Sebab, ia menilai Moeldoko pantas mendapatkan jabatan tertingginya atas pencapaiannya selama ini.
“Mohon maaf, sekarang ketua umum kami, Moeldoko, dia (SBY) memohon maaf kepada Tuhan. Ada kriterianya, [Moeldoko mendapatkan] Adhi Makayasa. Sama kayak yang lain-lain,” tutup Jhoni.
Jhoni Allen Bertemu SBY 16 Februari, Keluhkan Iuran Pengurus untuk Bangun Kantor (3)
Jalan Moeldoko Kuasai Demokrat. Foto: kumparan

Editor : Parna
Sumber : kumparan