Kubu yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD) menyampaikan bahwa partai memiliki sifat terbuka sehingga siapapun bisa masuk menjadi kader. Salah satunya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang disebut sebut memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PD.

“Dalam KLB disebut bahwa partai sifatnya terbuka, siapa saja bisa masuk, begitu masuk di situ diberi dia sebagai anggota yang sudah masuk menjadi kader,” kata Ketua Badan Komunikasi PD versi KLB, Razman Arif Nasution, di Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021).

Razman kemudian menyinggung proses Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi kader PD. Razman mengatakan AHY saat itu ditarik masuk ke partai saat masih menjadi tentara aktif dan sedang dalam menjalani pendidikan di Australia.

“Apa bedanya Agus Harimurti? Dia lagi pelatihan di Australi tentara aktif suruh maju datang ke Jakarta, kemudian berhenti jadi tentara, maju jadi calon gubernur, apa bedanya? Sama saja,” ujarnya.

Sebelumnya, mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu Gerald Piter Runtuthomas mengungkap sejumlah keganjilan dalam acara yang diklaim sebagai KLB PD yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Gerald heran terhadap proses pemilihan yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketum PD versi KLB Deli Serdang.

Gerald awalnya menjelaskan menghadiri KLB di Deli Serdang karena diiming-imingi uang. Ia dijanjikan akan mendapat uang Rp 100 juta jika ikut menghadiri KLB Deli Serdang. Tapi dia mengaku hanya diberikan Rp 5 juta.

Gerald lalu diundang AHY dalam jumpa pers di Gedung DPP PD, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/3). Gerald mengaku masih loyal terhadap AHY.

Lalu terkait terpilihnya Moeldoko sebagai Ketum PD versi KLB Deli Serdang, Gerald pun mengungkit soal KTA bertanda tangan ketum sebagai bukti kader Demokrat. Ia pun mempertanyakan kartu dan nomor KTA Moeldoko.

“Sekarang pertanyaan, KTA Pak Moledoko ini siapa yang tanda tangan. Kan harus ditandatangani Ketum,” ungkap Gerald kepada wartawan, Senin (8/3).

“Nah, sekarang Pak Moeldoko dinyatakan sebagai anggota Partai Demokrat, KTA-nya mana, nomor KTA-nya berapa? Tidak ada. Terus dipilih sebagai ketum. Ini kan aneh,” imbuhnya.

 

Editor : Parna

Sumber : detiknews