Pemerintah Australia meningkatkan kewaspadaan setelah lima orang terdeteksi mengidap infeksi mutasi virus corona (Covid-19) dari Rusia.

Kelima kasus varian baru corona asal Rusia itu ditemukan dari penumpang penerbangan Qatar Airways yang mendarat di Brisbane pada Februari lalu.

“Kami menemukan potensi keterkaitan antara kasus Covid-19 yang terdeteksi dengan varian B1.1.317 (juga dikenal sebagai varian Rusia) dalam penerbangan Qatar Airways dari Doha ke Brisbane,” kata juru bicara Queensland Health dalam sebuah pernyataan dikutip dari 9news.

Kepala Petugas Kesehatan Australia, Dr. Jeannette Young, mengatakan otoritas kesehatan berhasil melacak delapan orang yang melakukan kontak dengan lima pasien itu di Hotel Mercure Brisbane.

Sementara itu, Young mengatakan semua 74 penumpang Qatar Airways juga telah melakukan karantina lebih panjang dan melakukan pemeriksaan PCR berulang.

“Semua telah menjalani satu tes corona tambahan, kami melakukan tes tambahan lebih lanjut dan semoga tidak ada hasil positif lagi di sana mereka semua akan dapat meninggalkan tempat karantina,” kata Young seperti dikutip ABC News.

Kemunculan mutasi corona dari Rusia ini bertepatan ketika pemerintah Australia, terutama negara bagian Queensland, mulai melonggarkan aturan mengenai pertemuan.

Pemerintah setempat mulai mengizinkan acara pernikahan dan pemakaman dihadiri oleh setidaknya 200 orang tanpa melihat ukuran venue.

“Saya tahu itu akan sangat berarti terutama bagi komunitas regional kami di mana mungkin ada seseorang yang spesial dari komunitas mereka yang telah meninggal dunia,” kata Menteri Utama Queensland, Annastacia Palaszczuk.

Sejauh ini, belum banyak detail penjelasan terkait mutasi corona baru asal Rusia ini. Ilmuwan juga belum bisa memastikan seberapa menular dan mematikan mutasi corona yang dikenal dengan sebutan B.1.1.317 dengan mutasi corona lainnya.

Profesor bidang Penyakit Menular di Sekolah Kedokteran ANU, Peter Collignon, meminta masyarakat tetap tenang dan tidak bereaksi berlebihan terhadap varian baru corona ini.

“Ini seperti banyak varian corona lain yang kami dengar, varian Afrika Selatan, ada varian Brasil, sekarang ada varian California, ada varian New York, dan ini (Rusia),” kata Profesor Collignon kepada Radio ABC Brisbane.

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia