Pemberian vaksinasi Covid-19 tidak dapat sembarangan. Ada beberapa orang yang memiliki penyakit penyerta tidak direkomendasikan untuk diberikan vaksinasi Covid-19, tapi ada pula yang diperbolehkan.

Lalu, untuk penderita asma, bolehkah diberikan vaksinasi Covid-19?

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr. Agus Dwi Susanto mengatakan bahwa penderita asma boleh divaksinasi dengan syarat.

“Penderita asma yang terkontrol baik – gejala kurang dari dua kali per minggu, tidak terbangun malam hari, tanpa keterbatasan aktivitas, dan tak butuh pelega lebih dari dua kali per minggu – boleh divaksinasi,” demikian keterangan Agus dalam akun Instagram resmi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Senin (1/3).

 

 

Sebelumnya, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) sendiri telah memberikan rekomendasi pemberian vaksinasi Covid-19 produksi Sinovac terhadap orang dengan komorbid atau penyakit penyerta, termasuk asma bronkial.

Dalam keterangan PAPDI Desember silam, orang dengan asma bronkial yang terkontrol boleh diberikan vaksinasi Covid-19. Namun, jika pasien dalam keadaan asma akut, maka disarankan untuk menunda vaksinasi sampai kondisi terkontrol dengan baik.

Berikut daftar penyakit penyerta (komorbid)yang boleh dan tak boleh diberikan vaksinasi Covid-19.

Penyakit komorbid yang tak bisa vaksinasi

1.Penyakit autoimun sistemik (SLE, Sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya)
2. Sindrom Hiper IgE
3. infeksi akut yang ditandai dengan demam

4. PGK (penyakit ginjal kronis) non dialisis, PGK dialisis, transplantasi ginjal, sindrom nefrotik dengan imunosupresan/kortikosteroid
5. Hipertensi
6. Gagal jantung
7. Penyakit jantung koroner
8. Reumatik autoimun (autoimun sistemik)
9. Penyakit-penyakit gastrointestinal
10. Hipertiroid/hipotiroid karena autoimun
11. Kanker
12. Pasien hematologi onkologi

Penyakit komorbid yang bisa vaksinasi, tapi perlu konsultasi ke dokter lebih dulu

1. Reaksi anafilaksis
2. Alergi obat
3. Alergi makanan
4. Asma bronkial
5. Rinitis alergi
6. Urtikaria
7. Dermatitis atopi
8. HIV (layak dengan catatan)
9. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
10. Tuberkulosis
11. Kanker paru
12. Interstitial lung disease (ILD)
13. Penyakit hati
14. Diabetes melitus
15. Obesitas
16. Nodul tiroid
17. Penyakit gangguan psikosomatis

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia