Nyeri dada menjadi salah satu gejala klinis yang bisa menandakan sejumlah penyakit. Berikut beberapa jenis nyeri dada yang perlu mendapatkan perhatian.

Rasa nyeri yang muncul pada dada tentu akan menimbulkan rasa tak nyaman. Rasa nyeri sering kali dibarengi dengan sesak napas atau munculnya sensasi terbakar.

Umumnya, nyeri dada kerap dikaitkan dengan masalah pada jantung. Namun, mengutip Healthline, ada banyak kondisi medis lain yang bisa mengakibatkan sakit dada.Selain masalah pada jantung, sakit dada juga bisa disebabkan oleh masalah pencernaan, masalah pada paru-paru, masalah pada otot dan tulang, termasuk juga kondisi mental yang mendasari seperti serangan panik.

Nyeri dada juga bervariasi pada setiap orang. Dari segi intensitas, durasi, dan lokasi, nyeri dada akan dirasakan dengan cara yang berbeda pada setiap orang.

Ada beberapa nyeri yang terasa seperti tertusuk benda tajam, ada pula rasa nyeri yang terasa seperti tertekan benda tumpul.

Mengutip Huffington Post, berikut beberapa jenis nyeri dada yang perlu mendapatkan perhatian.

1. Nyeri terus meningkat atau terasa sakit meski sedang beristirahat

Ahli kardiovaskular Nicholas Leeper mengatakan, nyeri yang terus terasa, bahkan dalam keadaan sedang beristirahat, bisa menjadi pertanda masalah jantung.

Nyeri yang menandakan kondisi jantung bisa semakin memburuk saat seseorang melakukan aktivitas.

2. Nyeri seperti tertekan benda tumpul

Ketidaknyamanan pada dada disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke jantung, yang dapat menyebabkan angina.

“Kondisi ini membuat dada terasa sesak atau berat. Rasanya seperti ada orang yang duduk di dada Anda,” ujar Leeper.

Dalam beberapa kasus, nyeri dada ini juga diiringi oleh gejala lain seperti rasa tidak nyaman pada rahang dan lengan kiri, sesak napas, jantung berdebar, hingga pusing.

3. Nyeri tajam saat menarik napas atau berbaring ke kiri

Jika ketidaknyamanan memburuk saat Anda menarik napas dalam atau berbaring miring ke kiri, maka kondisi tersebut mengarah ke perikarditis, miokarditis, kardiomiopati, dan kondisi jantung lainnya.

Perikarditis merupakan iritasi atau peradangan pada lapisan tipis berbentung kantung yang melapisi jantung. Sementara miokarditis merupakan kondisi peradangan pada otot jantung.

Selain itu, kardiomiopati merupakan kelainan pada otot jantung yang membuat jantung kesulitan mengedarkan darah ke tubuh dan dapat menyebabkan gagal jantung.

4. Sakit saat dada ditekan

Nyeri dada juga bisa disebabkan oleh kerusakan atau peradangan pada otot, sendi, tulang, atau jaringan ikat. Sakit saat dada ditekan, ujar ahli terapi kardiovaskular, Ethel Frese, mengindikasikan adanya otot yang tegang atau robek, patah tulang rusuk, atau costochondrotis (radang tulang rawan).

5. Sakit saat menarik napas dalam

Masalah paru-paru dapat menyebabkan tekanan atau nyeri pada dada. Tanda ini biasanya terkait dengan sistem pernapasan.

Ketidaknyamanan yang memburuk saat menarik napas dalam mungkin mengarah pada peradangan di lapisan paru-paru atau radang selaput dada.

“Anda juga mungkin merasakan sakit di bahu saat menarik napas dalam,” kata Frese.

6. Rasa terbakar di dada

Masalah sistem pencernaan dapat menyebabkan nyeri dada yang biasanya terasa seperti sensasi terbakar atau sesak. Biasanya, kondisi ini dilatarbelakangi oleh masalah GERD dan penyakit tukak lambung.

7. Sesak tiba-tiba, sulit bernapas, dan palpitasi

Nyeri dada bisa menjadi gejala dari gangguan kecemasan, khususnya serangan panik. Pada serangan panik, nyeri dada umumnya disertai dengan kesulitan bernapas, detak jantung tak teratur, dan berkeringat.

Banyak orang yang mengalami serangan panik kerap menganggap dirinya terkena serangan jantung karena gejala yang hampir serupa.

Untuk mengatasinya, lakukan teknik pernapasan dalam saat serangan panik muncul.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia