Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo meminta kerja sama semua pihak dalam penanganan limbah medis selama masa pandemi virus corona. Dalam masa pandemi ini, ternyata banyak ditemukan limbah-limbah medis yang dihasilkan juga dari rumah tangga.
“Namun yang perlu diantisipasi adalah limbah medis dari keluarga, terutama masker,” ucap Doni dalam webinar ‘Penguatan Pengelolaan Limbah Medis COVID-19 di Fasyankes’ di channel Youtube Direktorat Kesehatan Lingkungan, Senin (15/2).
Kepala BNPB ini kemudian menceritakan kegusarannya saat menemukan banyak limbah medis dibuang oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab di sembarang tempat. Bahkan, limbah tersebut juga berasal dari rumah sakit.
“Saya pernah menemukan limbah dari rumah sakit yang bertuliskan kantong darahnya HIV AIDS. Ada pisau bekas operasi, gunting bekas operasi, jarum suntik, dan lainnya dan itu merusak lingkungan,” ungkap dia.
Doni Monardo Gusar, Ada Oknum RS Buang Sampah Limbah HIV/AIDS Sembarangan (1)
Sampah medis yang dikumpulkan dari sungai Cisadane terlihat di dalam kardus di Tangerang, Banten. Foto: WILLY KURNIAWAN/REUTERS
Menurut Doni, selain fasilitas kesehatan, saat ini sosialisasi dan edukasi juga perlu diberikan kepada masyarakat agar bisa mengelola limbah medis dengan benar. Sebab, jika tidak dikelola dengan baik, maka kerusakan ekosistem jadi ancaman.
“Misal di Teluk Jakarta, LIPI sudah menemukan banyak limbah medis yang berhamburan di Teluk Jakarta. Padahal Teluk Jakarta adalah satu kawasan untuk program budidaya dan program ketahanan pangan, terutama di bidang perikanan. Apa jadinya Teluk Jakarta yang sudah terkena ditambah pencemaran limbah medis? Tentu ini tidak kita harapkan,” kata Doni.
Selain itu, ia berharap pengalaman Indonesia dalam mengelola kerusakan lingkungan juga dapat diadopsi untuk pengelolaan limbah medis, khususnya yang berasal dari rumah tangga.
“Mudah-mudahan pengalaman yang sudah terjadi kita adopsi untuk program limbah medis lewat skala rumah tangga. Perubahan perilaku akan sangat menentukan kesuksesan dalam mengelola limbah medis,” tutup dia.
Editor : Aron
Sumber : kumparan