Para peneliti temukan fakta bahwa rutin minum kopi hitam bisa kurangi risiko gagal jantung. Begini penjelasan hasil penelitiannya.

Kopi merupakan minuman yang digemari oleh sebagian besar orang dewasa. Beberapa orang bahkan bisa minum lebih dari 1 cangkir kopi setiap harinya.

Dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh konsumsi kopi masih menjadi perdebatan pada kalangan ahli gizi. Hal ini mencakup porsi harian, campuran dan cara penyajian kopi yang dianjurkan.

Baru-baru ini sebuah penelitian di Amerika Serikat telah menemukan dampak yang diberikan oleh kopi terkait kesehatan. Temuan ini pun cukup memberi harapan bagi pecinta kopi.

 

Kopi dan Matcha, Mana Lebih Sehat? Ini Perbandingan Nutrisinyakopi bisa turunkan risiko gagal jantung Foto: iStock

Melansir dari Science Daily (9/2) penyakit arteri koroner dan gagal jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian khususnya di Amerika Serikat. Hal ini menjadi salah satu alasan yang membuat para ilmuwan tertarik untuk membahas kaitan konsumsi kopi dan penyakit jantung.

“Risiko dan manfaat minum kopi telah menjadi topik minat ilmiah yang berkelanjutan karena popularitas dan frekuensi konsumsi di seluruh dunia,” kata salah seorang peneliti, Linda Van Horn.

Penelitian ini menggunakan data yang diambil dari kelompok Framingham Heart Study dan merujuk kepada data risiko aterosklerosis dan penelitian komunitas dan kesehatan kardiovaskular. Penelitian bahkan mencakup 10 tahun tindak lanjut tentang para partisipan yang merupakan 21.000 orang dewasa.

Analisa yang dilakukan mengkategorikan konsumsi kopi sebagai 0, 1, 2 dan 3 cangkir per hari. Beberapa temuan pun didapatkan setelah analsisi data dilakukan.

Dalam ketiga penelitian, partisipan yang melaporkan minum 1 cangkir kopi atau lebih per hari memiliki risiko gagal jantung jangka panjang. Sedangkan pada penelitian Framingham Heart and the Cardiovascular Health ditemukan bahwa risiko gagal jantung selama beberapa dekade menurun 5 – 12% per cangkir.

Dalam penelitian risiko aterosklerosis, risiko gagal jantung tidak mengalami perubahan pada kuantitas 0 – 1 cangkir kopi per hari. Tetapi, partisipan yang minum 2 cangkir per hari ditemukan memiliki risiko 30% lebih rendah.

Hal ini diduga merupakan efek yang diberikan oleh kandungan kafein pada kopi. Dibuktikan melalui kopi decaf yang ternyata tidak memberikan efek apapun terhadap risiko gagal jantung.

Kopi memang menjadi minuman yang bisa direkomendasikan karena kandungan kafeinnya yang tinggi. Tetapi ternyata bukan hanya kopi, berbagai minuman yang mengandung kafein juga bisa menurunkan risiko gagal jantung.

“Hubungan antara kafein dan pengurangan risiko gagal jantung sangat mengejutkan. Kopi dan kafein sering dianggap buruk bagi jantung oleh populasi secara umum karena orang menghubungkannya dengan palpitasi, tekanan darah tinggi, dan lain-lain,” kata Kao.

Menurut pedoman diet federal, 3 – 5 cangkir kopi dengan takaran 240 ml per hari dapat menjadi bagian dalam pola diet sehat. Tetapi perlu diperhatikan bahwa kopi yang dimaksud hanya kopi hitam polos tanpa tambahan bahan apapun.

American Heart Association juga memperingatkan bahwa minuman populer seperti latte atau macchiato memiliki kalori yang tinggi yang dihasilkan oleh penambahan gula dan lemak. Terlepas dari berbagai manfaatnya, konsumsi kopi yang berlebihan juga akan tetap menimbulkan gangguan kesehatan.

“Meskipun tidak dapat membuktikan kausalitas, sangat menarik bahwa ketiga penelitian ini menunjukkan bahwa minum kopi dikaitkan dengan penurunan risiko gagal jantung. Kopi dapat menjadi bagian dari pola diet sehat jika dikonsumsi polos, tanpa tambahan gula dan produk susu tinggi lemak seperti krim,” kata Penny Kris-Etherton.

Ini 5 Tips Minum Kopi yang Aman untuk Penderita Asam Lambungkopi bisa turunkan risiko gagal jantung Foto: iStock

Bisa disimpulkan bahwa konsumsi kopi hitam dalam batas yang cukup dengan diimbangi makan makanan sehat dan aktivitas fisik yang memadai akan membuat jantung lebih sehat. Menghindari konsumsi gula dan lemak yang terlalu banyak dapat menghindarkan dari penyakit kardiovaskular salah satunya gagal jantung.

Tetapi penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan dan penelitian lanjutan. Keterbatasan penelitian ini berdampak pada hasil analisis termasuk perbedaan cara minum kopi yang dicatat dan jenis yang dikonsumsi.

Penelitian ini juga memungkinkan adanya kesalahan perkiraan dari beberapa faktor yang mungkin memengaruhi kadar kafein. Penelitian ini pun hanya berlaku pada konsumsi kafein di dalam kopi dan tidak pada jenis minuman lainnya.

Editor : Aron
Sumber : detik