Program diet turun berat badan kian berkembang, bervariasi, dan selalu diklaim jadi yang efektif dalam menurunkan berat badan. Kesamaan dari semua program diet adalah mengubah pola makan dan menerapkan gaya hidup sehat.

Namun banyaknya program diet yang ada mungkin dapat membingungkan karena perlu mencari tahu mana yang paling cocok, cepat membuahkan hasil, dan dapat diterapkan secara berkelanjutan.

Tak sedikit juga program diet yang menawarkan manfaat kesehatan lebih dari sekedar penurunan berat badan.

1. Diet Puasa Berselang

Intermittent Fasting Weight Loss dieting conceptFoto: iStockphoto/clubfoto
Ilustrasi. Intermittent fasting adalah salah satu program turun berat badan yang populer.

Puasa berselang atau intermittent fasting adalah program diet yang dilakukan secara berselang dengan pembagian metode tertentu. Dalam puasa berselang terdapat metode 16/8, yang melibatkan pembatasan asupan kalori hingga 8 jam per hari.

Metode berikutnya adalah 5:2, yang membatasi asupan kalori harian menjadi 500 hingga 600 kalori dua kali seminggu. Cara kerja diet puasa berselang adalah membatasi waktu makan untuk mengurangi asupan kalori.

Pembatasan waktu makan membantu penurunan berat badan secara bertahap. Dikatakan gagal jika Anda makan terlalu banyak selama periode waktu makan yang diperbolehkan.

Dalam kajian penelitian, puasa berselang terbukti menurunkan berat badan 3 hingga 8 persen dalam 3 sampai 24 minggu.

Studi lain tentang diet berselang menemukan, bahwa diet berselang meningkatkan pembakaran lemak sekaligus menjaga massa otot dan meningkatkan metabolisme.

2. Diet Vegetarian (Menu Nabati)

Ilustrasi Makanan DietFoto: Jakub Kapusnak/FoodiesFeed
Ilustrasi. Diet vegetarian adalah salah satu program turun berat badan yang populer.

Diet vegetarian tergolong diet paling populer yang banyak diterapkan orang. Diet ini membatasi konsumsi produk hewani untuk alasan kesehatan dan lingkungan.

Selain sayur, diet ini juga mengonsumsi sebagian besar buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Pola makan nabati membantu menurunkan berat badan karena cenderung mengkonsumsi makanan kaya serat lebih banyak, yang terbukti membuat perut kenyang lebih lama serta rendah lemak.

Pola makan nabati juga dikaitkan dengan manfaat seperti penurunan risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes.

Meskipun pola makan nabati sehat, kekurangan diet pola nabati adalah membatasi nutrisi penting yang terdapat pada produk hewani seperti zat besi, vitamin B12, vitamin D, Kalsium, zinc, dan asam lemak omega-3. Penggunaan suplemen dapat membantu mencukupi kekurangan nutrisi tersebut.

3. Diet Rendah Karbohidrat

Jukut Urap, the popular Balinese vegetable salad accompanying many Balinese meals. Cooked spinach, long beans, and bean sprouts mixed with spicy grated coconut. Served on a mini stoneware mortar lined with banana leaf, as part of food sampling meal.Foto: iStockphoto/MielPhotos2008
Ilustrasi urap sayur. Diet rendah karbo adalah salah satu program turun berat badan yang populer.

Jenis program diet penurun berat badan berikutnya adalah diet rendah karbohidrat. Diet ini juga tergolong populer dalam menurunkan berat badan. Contoh dari diet jenis ini yang populer adalah diet ketogenik dan diet atkins.

Cara kerja diet jenis ini membatasi asupan karbohidrat dan menggantinya dengan protein dan lemak. Protein dikenal dapat membantu mengurangi nafsu makan, meningkatkan metabolisme tubuh, dan melindungi massa otot.

Sejumlah penelitian menyebut diet rendah karbohidrat lebih efektif menurunkan berat badan ketimbang diet rendah lemak konvensional.

Penelitian juga menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dapat mengurangi faktor risiko penyakit jantung, tekanan darah, dan kolesterol tinggi.

Kekurangan diet ini dalam beberapa kasus tertentu dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat serta menyebabkan gangguan pencernaan.

4. Diet Rendah Lemak

ilustrasi sup tahuFoto: iStockphoto/ALLEKO
Ilustrasi sup tahu. Diet rendah lemak adalah salah satu program turun berat badan yang populer.

Diet rendah lemak melibatkan pembatasan asupan lemak hingga 30 persen dari kalori harian Anda. Beberapa diet rendah lemak bahkan membatasi konsumsi lemak hingga di bawah 10 persen kalori.

Diet rendah lemak berfokus pada tumbuhan dan membatasi daging atau produk hewani lainnya.

Diet rendah lemak terbukti berhasil terutama di kalangan penderita obesitas. Sebuah studi yang dilakukan selama 8 minggu pada 56 partisipan menemukan mereka yang menjalankan diet rendah lemak berhasil turun berat badan bertahap dengan rata-rata 6,7 kg.

Diet rendah lemak dikaitkan dengan mencegah penyakit jantung dan stroke.

Kekurangannya adalah pembatasan lemak terlalu banyak dapat menimbulkan masalah kesehatan dalam jangka panjang. Sebab lemak memiliki peran kunci dalam produksi hormon, penyerapan nutrisi, dan kesehatan sel.

5. Diet Weight Watchers

Pasta SaladFoto: morgueFile/MaxStraeten
Ilustrasi pasta. Diet Weight Watchers adalah salah satu program turun berat badan yang populer.

Pelaku diet weight watchers harus makan dalam jumlah yang ditentukan setiap harinya untuk mencapai berat badan ideal. Makanan dan minuman yang dikonsumsi dihitung kandungan kalori, lemak, dan serat.

Tinjauan dari 45 penelitian menemukan seseorang yang menerapkan diet jenis ini berhasil mempertahankan penurunan berat badan setelah beberapa tahun ketimbang mereka yang mengikuti diet lain.

Diet weight watchers begitu fleksibel sehingga mudah diikuti. Kekurangan diet ini tergolong mahal dan pelaku diet lebih cenderung memilih makanan yang tidak sehat.

Demikian jenis program diet penurunan berat badan yang dapat dicoba. Jika dirasa kurang cocok dengan jenis diet turun berat badan tertentu, konsultasi kepada spesialis gizi untuk mendapatkan pola makan dan asupan yang tepat.

Editor : Aron
Sumber : detik