Bos baru Amazon Andy Jassy yang jadi pengganti Jeff Bezos menekankan komitmen untuk mengembangkan divisi video game di perusahaan itu.

Hal ini dilansir dari surat elektronik internal yang dikirimkan Jassy kepada karyawan seperti dikutip Bloomberg.

Amazon memang telah mengembangkan divisi video game lewat Amazon Game Studio (AGS). Dalam surat itu, Jassy juga menyatakan dukungan untuk kepala divisi game Amazon Mike Frazzini.

“Beberapa lini bisnis berperforma baik tahun ini dan beberapa lainnya butuh beberapa tahun lagi,” tulis Jassy.

“Meski kita belum berhasil secara konsisten dengan AGS, saya percaya kita akan berhasil jika kita bertahan…Langsung berhasil memang tak terlalu membuat stres, tapi jika butuh waktu lebih lama, seringkali (hasilnya) lebih manis,” tulisnya.

“Saya percaya tim ini akan mencapai itu jika kita fokus pada apa yang penting.”

Jassy akan menggantikan posisi Bezos pada musim panas tahun ini atau sekitar pertengahan 2021.

Inisiatif perusahaan untuk mengembangkan bisnis game berawal dari ide Bezos, seperti disebutkan oleh tiga sumber Bloomberg.

Sejak saat itu, Amazon telah menggelontorkan miliaran dolar untuk merilis game berdana besar. Namun, kedua proyek ini gagal. Setelah itu AGS membatalkan banyak proyek lainnya.

Hal ini menunjukkan kesulitan perusahaan teknologi besar untuk masuk ke ranah pembuatan game. Pasalnya, Google juga pekan ini memutuskan untuk menghentikan studio game berbasis cloud mereka Stadia Games and Entertainment, seperti dilaporkan 9to5 Google.

Namun, berlawanan dengan keputusan Google, Amazon sepertinya malah berkomitmen untuk mengembangkan video game.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia