Politikus senior Partai Demokrat, HM Darmizal menyebut pihaknya akan mengungkap identitas para kader Partai Demokrat, terutama di daerah yang telah menumpahkan curahan hati dan kecewa terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Darmizal mengakui bahwa dirinya kerap didatangi mereka untuk curhat terkait sikap dan keputusan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.

“ini akan kami ungkap saat yang tepat, siapa orangnya yang menyampaikan itu, kenapa justru mereka datang ke kita menceritakan buruknya partai yang terjadi di daerah mereka akibat perlakuan yang didapatkan mereka dari pimpinannya di DPP,” ujar Darmizal kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/2) malam.

Darmizal mengaku tak mau mengeneralisasi kondisi tersebut. Namun, sejumlah kader di daerah beberapa kali kerap menemui dirinya untuk bercerita soal kondisi partai.

Kekecewaan sejumlah kader, menurut Darmizal, terutama banyak diungkapkan dalam momen bursa pencalonan kepala daerah di Pilkada 2020 lalu. Eks Wasekjen Demokrat itu mengaku banyak menerima curhat soal kader yang gagal di pencalonan.

“Mereka datang malam-malam menceritakan keadaannya. Apalagi dengan pilkada, hitung satu kursi, sekian kami yang membesarkan partai tapi kami ditarik. Itung-itungan kursinya. Kami mencalonkan tapi yang dicalonkan orang lain. Itu kaitannya dengan menjelang pilkada kemarin dan diceritakan hari ini’,” kata dia.

“Bisa diverifikasi, bisa jelaskan banyak ketua partai di daerah yang bertemu dengan kami terus terang saja menceritakan bagaimana nasib mereka, keadaan mereka di partai di daerah,” imbuhnya.

Darmizal menyebut Partai Demokrat di era AHY tengah mengalami krisis kepemimpinan. Maka, katanya, wajar bila di antara mereka beberapa kali menemui Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, bahkan hingga Luhut Binsar Panjaitan.

Nama Moeldoko disebut DPP Partai Demokrat sebagai pihak yang hendak menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengambil paksa pucuk pimpinan kursi Ketua Umum yang saat ini diduduki AHY.

Moeldoko tak menampik pertemuan dengan kader Demokrat itu. Namun dia membantah pertemuan itu untuk menggeser AHY dan demi kepentingan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia