Alat screening virus Corona, GeNose, mulai diujicobakan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonego, mengatakan GeNose hanya membutuhkan waktu tiga menit untuk mengetahui seseorang terpapar virus Corona atau tidak.

“Tadi dari beberapa penumpang kita lihat membutuhkan waktu kurang dari 3 menit per penumpang untuk mengetahui hasilnya,” ujar Bambang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2021).

Bambang menerangkan kelebihan lain dari GeNose adalah mudah digunakan. Selain itu, kata dia, pengoperasian GeNose sudah terkomputerisasi.

“Kebetulan kelebihan dari GeNose ini pertama adalah nyaman dipakai, kemudian tidak perlu dicolok istilahnya. Kemudian yang kedua mudah dioperasikan, karena menggunakan perangkat komputer yang biasa kita pakai,” ucapnya.

Bambang mengatakan satu GeNose dijual seharga Rp 60 juta. Menurutnya, satu alat GeNose bisa digunakan hingga 100 ribu kali.

“Harga pengetesan kalau menggunakan harga total dari mesinnya yaitu sekitar Rp 60 juta, tetapi bisa dipakai untuk 100 ribu kali tes,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan GeNose ini sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Akurasi GeNose sendiri di atas 90%.

“Alat ini sudah mendapat izin edar dari Kemenkes dan sudah diuji validitasnya terhadap tes PCR itu kira-kira hampir 2 ribu sampel. Jadi akurasinya itu di atas 90%, baik sensitivitas maupun spesifisitas,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, mulai 5 Februari mendatang, GeNose siap digunakan sebagai alat screening COVID-19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, dan Stasiun Tugu, Yogyakarta. Budi Karya mengatakan, nantinya secara bertahap, GeNose juga akan digunakan di stasiun lain.

“Sekarang ini kami masih gunakan di dua stasiun yaitu Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta. Nantinya secara bertahap penggunaan GeNose akan ditambah di titik-titik stasiun lainnya,” kata Budi Karya.

Budi Karya mengungkapkan GeNose ini akan menambah opsi bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan kesehatan selain tes rapid antigen dan PCR, yang menjadi syarat perjalanan transportasi kereta api jarak jauh. Dia pun berharap penggunaan GeNose ke depannya bisa berjalan lancar.

“Alhamdulillah uji coba berjalan baik hari ini. Semoga di tanggal 5 Februari nanti penerapannya juga bisa berjalan baik dan lancar. Saya mengapresiasi UGM yang secara cermat melakukan penelitian. Kelebihan GeNose ini selain murah, tidak sakit untuk digunakan, dan juga ini juga buatan Indonesia,” tuturnya.

Editor : Aron
Sumber : detik