Perusahaan mode H&M mengungkap laba bersih sepanjang 2020 terpangkas hingga 90 persen karena terpukul pandemi corona. Tidak hanya itu, sepertiga dari 5.000 cabang H&M tutup karena pandemi corona.

Dikutip dari AFP, laporan keuangan yang berakhir pada November 2020 mencatat laba bersih perusahaan sebesar 1,24 miliar Kronor Swedia atau setara 120 juta Euro. Sementara, penjualan turun sebesar 20 persen menjadi 187 miliar Kronor Swedia dari periode yang sama tahun sebelumnya.

“Tindakan kami untuk mengurangi efek negatif dari pembatasan sosial dan lockdown di berbagai negara sedang berlangsung dan terus berlanjut,” kata Kepala Eksekutif Helena Helmersson dalam pernyataan resminya, Jumat (29/1).

H&M mengatakan tidak akan menambah jumlah gerai yang akan dibuka, yakni 100 toko dan berencana akan menutup 350 gerai tahun ini. Bisnis fesyen ini sangat terpukul pada kuartal kedua, puncak gelombang pertama pandemi ketika hingga 80 persen gerainya harus tutup.

Di antara pasar yang terkena dampak paling parah, penjualan di Prancis anjlok 28 persen, Italia turun 24 persen, Amerika Serikat 17 persen dan Inggris 16 persen.

China dan Jerman lebih baik dari beberapa negara lain dengan mencatat kerugian hanya 3 persen.

H&M mengatakan bahwa kondisinya telah memburuk lagi di akhir tahun ini ketika gelombang kedua pandemi melanda. Kuartal keempat H&M yang berakhir pada November tercatat penjualan turun 15 persen menjadi 52,55 kronor Swedia, dengan laba bersih turun 41 persen menjadi 2,49 miliar kronor Swedia jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia