Pemerintah China meminta penjelasan Indonesia tentang nasib 25 awak kapal tanker dari negara itu yang ikut ditahan oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, membenarkan bahwa ada 25 warga negara China yang berada di dalam kapal yang ditangkap Bakamla. Namun, dia tidak merinci apakah seluruh ABK China itu hanya berada di satu kapal atau terpisah.

“Kedutaan besar kami sudah menyampaikan hal itu kepada Indonesia. Kami meminta mereka mengklarifikasi tentang kondisi para pelaut China secepatnya, dan memberi kabar secara formal,” kata Zhao, seperti dilansir Reuters.

Zhao meminta Indonesia menyelidiki pelanggaran hukum yang dilakukan kedua kapal secara adil dan sesuai aturan.

Bakamla dalam keterangan persnya pada Minggu (24/1) lalu menyatakan menangkap dua kapal tanker, yakni MT Horse berbendera Iran, dan MT Freya yang berbendera Panama, karena melanggar aturan hukum internasional.

Menurut Bakamla, kedua kapal itu melakukan bongkar muat minyak dari kapal ke kapal di tengah perairan Pontianak, Kalimantan Barat, sehingga menyebabkan tumpahan dan mencemari perairan.

Bakamla menyatakan, awak kapal patroli mereka, KN Marore-322, menemukan kedua kapal itu mematikan sinyal penanda dan tidak menampakkan bendera di kapal saat ditangkap.

Kapal tanker MT Horse dikelola oleh Perusahaan Nasional Tanker Iran. Sedangkan MT Freya tercatat sebagai milik Shanghai Future Ship Management Company.

Bakamla menyatakan penangkapan kedua kapal tanker itu tidak terkait dengan sanksi larangan membeli minyak dari Iran, yang ditetapkan Amerika Serikat. Kedua kapal itu saat ini dibawa ke Batam.

AS menerapkan sanksi itu dengan alasan Iran menggunakan program nuklir untuk membuat senjata.

Kementerian Luar Negeri Iran sudah meminta klarifikasi kepada Indonesia terkait penangkapan kapal tanker mereka. Mereka menyatakan Indonesia beralasan hal itu terkait masalah teknis.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, saat dihubungi CNNIndonesia.com menyatakan sudah membahas soal penangkapan dua kapal tanker itu dengan perwakilan diplomatik Iran dan China.

“Sudah ada komunikasi awal antara negara pemilik kapal dengan Indonesia. Saat ini tengah dilakukan penyelidikan lebih lanjut guna memperoleh gambaran lebih lengkap atas pelanggaran yang dilakukan,” kata Faizasyah.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia