Inovasi balon udara internet milik induk usaha Google, Alphabet, bernama Loon akan segera dilepaskan. Alasannya karena masalah dana untuk menyokong eksperimental tersebut.

“Meskipun kami telah menemukan sejumlah partner, kami belum menemukan cara mendapatkan dana rendah untuk membangun bisnis jangka panjang yang berkelanjutan,” CEO Loon, Alastair Westgarth, dikutip CNBC International, Jumat (22/1/2021).

Dia mengatakan pengembangan teknologi baru sangat beresiko. Alastair Westgarth menyebutkan sangat sedih harus melepaskan Loon.

“Walaupun ini bukan hasil yang saya bayangkan saat bergabung empat tahun lalu, saya terus bangga dengan pencapaian seluruh tim dan berharap upaya kami akan berjalan dengan cara yang tidak bisa dibayangkan,” kata dia.

Loop bukan jadi proyek eksperimental pertama yang ditutup. Sebelumnya ada Makani yang menyediakan tenaga angin dari layang-layang raksasa pada 2020.

Keduanya berasal dari unit bisnis X dari Alphabet. Proyek tersebut untuk eksperimental jangka panjang dan dianggap sebagai pertaruhan besar dari perusahaan raksasa internet ini.

CEO X dan Chairman Dewan Loon, Astro Teller menyebutkan jika kelangsungan komersial project ini beresiko dan tak diketahui masa depannya. Dia juga mengumumkan Loon akan memberikan dukungan organisasi nirlaba dan bisnis dengan fokus konektivitas, internet, kewirausahaan dan pendidikan di Kenya sejumlah US$100 juta.

“Sedihnya dari pencapaian teknis luar biasa selama 9 tahun terakhir, jalan menuju komersial sangat panjang dan lebih beresiko,” ungkapnya.

Sumber : cnbcindonesia