Conor McGregor memiliki sejumlah senjata rahasia yang bisa digunakan guna memenangi duel melawan Dustin Poirier di UFC 257 di Abu Dhabi, Minggu (24/1).

UFC 257 jadi pertemuan kedua bagi McGregor vs Poirier. Pada kesempatan kali ini, Poirier ingin membalas kekalahan pada September 2014 silam.

Ketika bertarung di UFC 178 saat keduanya masih tampil di kelas bulu, McGregor menang TKO atas Poirier lewat pukulan kiri.

The Notorious, julukan McGregor memiliki sejumlah serangan yang jadi andalan dalam menaklukkan lawan. Serangan tersebut tidak saja menjadi penentu kemenangan, tetapi juga pembuka jalan bagi McGregor dalam mengalahkan petarung lain.

Salah satu contoh ketika McGregor menang TKO atas Donald Cerrone di UFC 246, Januari 2020. Sebelum menang lewat pukulan kiri, McGregor lebih dahulu menggoyahkan Cerrone dengan tendangan kaki kiri ke wajah.

3 Senjata McGregor Lawan Poirier di UFC 257:

1. Pukulan Kiri

Pukulan kiri McGregor sebenarnya rahasia umum di UFC. The Notorious banyak menang lewat pukulan kiri ini. Poirier dan Cerrone adalah petarung yang merasakan kekalahan lewat pukulan kiri McGregor.

Ketika menang atas Eddie Alvarez dan Chad Mendes, pukulan kiri ini juga yang jadi pembuka kemenangan bagi McGregor.

2. Bahu

Bahu bisa jadi senjata rahasia McGregor saat melawan Poirier nanti. Dikutip dari MMAMania, McGregor akan menyerang menggunakan bahu guna membuka rapatnya pertahanan lawan.2. Bahu

Saat pertahanan lawan sedikit longgar, petarung asal Irlandia itu akan menyerang lewat pukulan jab atau tendangan.

3. Tendangan Kepretan

Poirier patut wasapda dengan tendangan kepretan McGregor. Tendangan jenis ini sedikit berbeda dengan tendangan pada umumnya. Bagian lutut ke bawah akan mengayun belakangan guna menghantam tubuh lawan.

Efek kejut dari tendangan kepretan ini bisa menggoyahkan fokus lawan sehingga memungkinkan McGregor melancarkan serangan lanjutan. Chad Mendes adalah petarung yang babak belur dengan serangan McGregor yang satu ini. Meski demikian, tendangan ini lebih efektif dilakukan pada lawan dengan postur yang lebih kecil.

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia