Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden akan melanjutkan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang sempat dihentikan oleh mantan Presiden Donald Trump. Biden mengupayakan kerja sama internasional lebih luas dalam memerangi pandemi virus Corona (COVID-19).

Seperti dilansir AFP, Jumat (22/1/2021), pada hari pertama menjabat pada Rabu (20/1) waktu setempat, Biden mengonfirmasi pemerintahannya membatalkan keputusan Trump untuk membawa AS keluar dari keanggotaan WHO.

Pada hari kedua, kepala penasihat medis Biden, Anthony Fauci, mengonfirmasi bahwa AS akan melanjutkan pendanaan yang besar untuk anggaran WHO, yang membuat lega para pakar kesehatan internasional.

“Dalam situasi yang sulit, organisasi ini telah mengumpulkan komunitas sains dan penelitian dan pengembangan untuk mempercepat vaksin, terapi, dan diagnosis,” ucap Fauci dalam rapat WHO via video conference.

Biden diketahui kerap mengkritik pendekatan Trump dalam memerangi Corona di AS, yang sejauh ini menewaskan lebih dari 400 ribu orang.

Pemerintahan Biden menargetkan untuk melakukan vaksinasi Corona terhadap 100 juta orang dalam 100 hari pertama dia menjabat. Tidak hanya itu, penggunaan masker dan tes Corona juga akan ditingkatkan, kemudian jumlah tenaga medis juga akan ditambah.

“Selama nyaris setahun, warga Amerika tidak bisa mengandalkan pemerintah federal untuk strategi apapun. Dengan Presiden Biden mulai menjabat hari ini, semua itu berubah,” cetus koordinator satuan tugas COVID-19 di bawah Biden, Jeff Zients.

Selain melanjutkan pendanaan untuk WHO, AS juga meluncurkan rencana menangkal pandemi Corona di wilayahnya dengan anggaran mencapai US$ 1,9 triliun. Tidak hanya itu, AS juga mengumumkan niatnya bergabung inisiatif COVAX — pengadaan vaksin oleh PBB untuk negara-negara miskin — dalam upaya menyalurkan vaksin Corona ke seluruh dunia.

Editor : Aron
Sumber : detik