Lama dikabarkan hilang, Jack Ma akhirnya muncul. Ia menampakkan diri secara virtual ke publik, dalam sebuah acara penghargaan ke guru, Rabu (20/1/2021).

Media lokal Tianmu News, portal berita yang didukung pemerintah China, merupakan yang pertama kali melaporkan hal ini. Melansir Reuters, Ma muncul di acara “Penghargaan Guru Pedesaan Jack Ma” dan melakukan rapat melalui video conference dengan 100 guru dari seluruh China.

Hal senada juga disampaikan akun Twitter reporter Global Times, Qingqing Chen. Melalui akunnya @qingqingparis kemudian memposting video yang memperlihatkan Jack Ma memberikan kata sambutan dalam penghargaan tersebut.

“Ma, yang dulunya adalah seorang guru bahasa Inggris dan pendiri #Alibaba, juga memberikan harapan kepada guru desa melalui video pada hari Rabu, mengatakan biasanya kegiatan tersebut diadakan di Sanya di Hainan selatan tetapi tahun ini, karena #Covid19 harus dilakukan melalui konferensi video,” tulis Chen.

Dalam video berdurasi 35 detik itu, Ma terlihat mengenakan baju lengan panjang warna biru tua, dengan berlatarkan sebuah lukisan abstrak. Dalam sambutannya, Ma mengatakan terpaksa melakukan acara penghargaan melalui video konferensi.

“Selama lima tahun terakhir, kami telah mengadakan upacara penghargaan di Sanya. Terima kasih guru, guru saya,” kata Ma dalam video tersebut.

“Tahun ini, kami tidak dapat bertemu di Sanya karena 1.000 alasan. Tetapi kesepakatan kami tidak akan mengubah pandangan kami mengenai guru, dan kami tidak akan absen hari ini. Kami tetap bersama dengan 100 guru dan 2,9 juta guru perdesaan lainnya.”

Sebelumnya absennya Jack Ma menjadi misteri. Tak aktif di Twitter, ia juga tak muncul di program reality show di mana ia menjadi bintang tamu di televisi Afrika Selatan (Afsel).

Hilangnya Ma memicu isu liar. Mulai dari dirinya diculik, dipenjara hingga dirinya telah meninggal.

Ma bak hilang ditelan bumi setelah melontarkan komentar pedas ke sistem keuangan China. Ma secara terang-terangan mengkritik regulator sistem keuangan dan bank-bank pemerintah dalam sebuah diskusi publik di Shanghai pada Oktober 2020 lalu.

Salah satu orang terkaya China itu menyerukan reformasi sistem keuangan yang “yang menahan inovasi bisnis” dan menyamakan peraturan perbankan yang diterapkan China saat ini sebagai “klub orang tua”. Ma juga mengatakan Bank China beroperasi dengan mentalitas “pegadaian”, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

Kritiknya itu dianggap menyerang otoritas Partai Komunis. Dampaknya adalah tindakan yang keras terhadap bisnis Fintech milik Alibaba, Ant Group.

Mengutip Wall Street Journal pada November 2020 dari sumber pejabat setempat, Presiden Xi Jinping akhirnya memerintahkan regulator China untuk melakukan investigasi ke perusahaan Jack Ma.

Ini membuat dibatalkannya IPO perusahan fintech-nya, Ant Financial, karena diduga melakukan pelanggaran. Secara bersamaan pemerintah juga menyelidiki Alibaba atas dugaan monopoli.

Tak Percaya

Sementara itu, kehebohan terjadi di media sosial. Tidak sedikit warganet tidak percaya dengan kemunculan Ma.

“Apakah dia (Jack Ma) yang asli?” tulis akun @grandhi65.

“Bagaimana kita tahu kapan ini difilmkan?” tulis @jeuasommenulle.

“Dari video berkualitas rendah di era citra yang dihasilkan AI (artificial intelligence), sulit untuk memutuskan apakah itu orang sungguhan,” tulis akun @krishaamer.

Hal senada juga dilontarkan oleh warganet dalam postingan senada yang diunggah oleh koresponden Hong Kong dari Nikkei Asia, Nikki Sun.

“Apakah kamu benar-benar yakin itu dia?” ujar akun @Jeyprakash19.

Editor : Aron
Sumber : cnbcindonesia