Keputusan Pemerintah China melakukan lockdown di sejumlah kota akibat terjadi lonjakan kasus COVID-19, menekan harga minyak dunia yang sebelumnya sempat naik. Pada perdagangan Jumat (15/1) akhir pekan lalu, harga minyak mentah dunia anjlok lebih dari 2 persen.
Kebijakan lockdown di China menyusul gelombang dua kasus virus corona, telah menekan permintaan minyak mentah dunia dari Negeri Tirai Bambu itu. Padahal selama ini China merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.
Harga minyak mentah di bursa berjangka, jenis Brent untuk pengiriman Maret anjlok USD1,32 atau 2,3 persen menjadi USD 55,10 per barel. Kelesuan juga terjadi pada minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Februari turun USD 1,21 atau 2,3 persen menjadi USD 52,36 per barel.
China Lockdown Lagi Bikin Harga Minyak Dunia Loyo (1)
Relawan berdiri di pos pemeriksaan di jalan menuju desa di provinsi Hebei, China. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Sebelumnya selama tiga pekan berturut-turut, harga minyak mentah dunia telah menunjukkan kenaikan. Sehingga penurunan harga kontrak acuan dua jenis minyak tersebut, merupakan penurunan yang pertama secara mingguan, dalam empat pekan terakhir.
Industri minyak dan gas global menghadapi tantangan luar biasa sejak pandemi COVID-19 merebak. Saat ini, mereka menggantungkan harapan pada sentimen positif dengan ditemukannya vaksin dan telah dimulainya vaksinasi di sejumlah negara.
Tapi pada sisi lain, kasus infeksi virus corona terus bertambah. Bahkan di beberapa negara yang kasusnya telah menurun, ditemukan infeksi baru virus corona, sehingga terjadi lockdown di sejumlah wilayah.
China telah melaporkan jumlah kasus harian COVID-19 tertinggi sejak Juni 2020 lalu. Akibatnya, Negeri Tirai Bambu itu memberlakukan lockdown dan pembatasan yang mengakibatkan lebih dari 28 juta orang diisolasi.
Editor : Parna
Sumber : kumparan