Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi terpilih untuk memimpin program vaksin corona Covax AMC Engagement Group yang diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (12/1).

Hal itu disampaikan Retno melalui serangkaian cuitan di Twitter.

“Kami merasa terhormat terpilih sebagai Co-Chair #COVAX AMC Engagement Group hari ini di Jenewa,” cuit Retno di akun resmi Menlu RI.

Retno mengatakan Indonesia menerima suara tertinggi dari negara anggota. Ini menunjukkan adanya kepercayaan terhadap kepemimpinan Indonesia dalam mendorong kerja sama internasional dalam menghadapi wabah virus corona.

Dia juga menuturkan bahwa dirinya akan bergabung dengan Menteri Pembangunan Kanada dan Menteri Kesehatan Ethiopia sebagai Ketua Bersama Covax AMC Engagement Group.

“Menantikan untuk bekerja dengan rekan ketua dan kolega saya dari #COVAXFacility dan Gavi, untuk memastikan akses yang adil dari vaksin untuk semua negara, terutama negara berkembang dan kurang berkembang,” ujar Retno.

Covax adalah mekanisme yang dirancang untuk menjamin ketersediaan akses vaksin Covid-19 di seluruh dunia secara cepat, adil, dan setimpal.

Setidaknya ada 75 negara bersedia bergabung dengan fasilitas Covax untuk mendukung percepatan dan perkembangan vaksin Covid-19.

Covax dibentuk untuk mempercepat pengembangan dan pembuatan vaksin Covid-19 serta mendistribusikan vaksin secara merata ke seluruh dunia.

Sebanyak 75 negara tersebut membiayai vaksin dari anggaran keuangan mereka dan bermitra dengan puluhan negara dengan ekonomi rendah.

WHO akan menyumbangkan dana sukarela untuk 90 negara berpenghasilan rendah dari Covax Advance Market Commitment (AMC) Gavi.

“Covax adalah satu-satunya solusi global untuk pandemi Covid-19. Negara-negara yang bergabung akan mendapat jaminan vaksin Covid-19,” kata CEO The Vaccine Alliance Gavi, Dr Seth Berkley dikutip dari laman resmi WHO.

Kolaborasi global ini bisa mempercepat pengembangan, produksi, dan akses untuk melakukan tes vaksin.

Covax dipimpin oleh Gavi, lembaga kemitraan antara pemerintah dan swasta yang membantu penyediaan vaksin bagi anak-anak di dunia.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia