Foie gras termasuk salah satu makanan mewah di Prancis, tapi sementara waktu ini foodies tak akan menemukan menu foie gras di restoran. Ratusan ribu angsa dimusnahkan karena flu burung, olahan foie gras pun tak tersedia untuk saat ini.

Dikabarkan Fox News (11/1) para peternak angsa di Prancis terpaksa melakukan pemusnahan massal untuk angsa dan beberapa jenis unggas lainnya. Penyebabnya adalah virus flu burung yang menyebar luas di Prancis tepatnya di kawasan Barat Daya.

Virus H5N8 atau flu burung pertama kali muncul di pulau Corsica, Prancis pada November 2020 dan menginfeksi banyak unggas pada Desember 2020. Saat ini dilaporkan jumlah unggas yang terinfeksi semakin meningkat.

 

foie grasMenu Foie Gras Lenyap di Prancis, Ratusan Ribu Angsa Dimusnahkan Karena Flu Burung Foto: iStock

Kementerian Pertanian Prancis mengatakan, ada sekitar 350.000 angsa telah dimusnahkan sejak Malam Natal. Sekarang, sekitar 400.000 lebih burung akan disembelih demi menghentikan penyebaran kasus flu burung. Kedepannya, diprediksi jumlah ini akan terus meningkat sebagai langkah antisipasi.

Loic Evain, kepala petugas terkait menyebut penyakit ini sangat menular dan berbahaya jika tidak segera mengambil langkah cepat. Karena flu burung yang menyebar, akan membahayakan manusia.

Dalam sebuah wawancara, Menteri Pertanian Julien Denormandie menyebut pemusnahan itu harus dilakukan dengan cepat agar tidak banyak unggas yang terinfeksi. Di samping itu, ada para peternak yang khawatir mengalami kerugian.

Produsen foie gras khawatir sejarah akan terulang kembali seperti kasus flu burung yang pernah melanda Prancis pada tahun 2016 dan 2017. Saat itu jutaan unggas dimusnahkan secara massal, otomatis ketersediaan foie gras dan juga daging angsa menjadi sangat menipis.

Saat ini foie gras bahkan sudah mulai terbatas di Prancis. Padahal peminat hati angsa ini masih sangat banyak karena masyarakat Prancis menganggap olahan foie gras sebagai makanan mewah dan berkelas.

Bukan hanya di Prancis, wabah flu burung kabarnya sudah melanda di berbagai negara lain seperti Belgia, Belanda, Swedia, Inggris dan Irlandia.

Editor : Aron
Sumbaer : detik