Penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1) memang belum diketahui secara pasti. Namun, statistik menunjukkan, lepas landas dan mendarat adalah fase paling rawan dalam sebuah penerbangan.
Fase ini disebut critical eleven atau sebelas menit paling kritis di dalam pesawat. Critical eleven terjadi pada tiga menit setelah pesawat take off dan delapan menit sebelum landing. Ini menjadi waktu krusial karena bisa terjadi hal yang tidak diinginkan.
Alasan Kenapa Take Off dan Landing Jadi Momen Paling Krusial dalam Penerbangan (1)
Ilustrasi pesawat tengah terbang Foto: Shutter Stock
Pada critical eleven, pilot yang bertugas harus melakukan komunikasi secara intensif dengan Air Traffic Controller (ATC) untuk mengendalikan pesawat sesuai dengan standar operasi yang berlaku. Statistik mencatat bahwa 80 persen kecelakaan pesawat terjadi pada rentang waktu sebelas menit yang dikenal sebagai critical eleven ini.
Dalam menghadapi critical eleven, biasanya awak kabin akan memberikan arahan bagi para penumpang seperti mematikan ponsel, menutup meja, menegakkan sandaran kursi, membuka tirai jendela, dan menggunakan seat belt.
Aturan-aturan ini diberikan untuk mendukung jalannya evakuasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan menunjang keselamatan penerbangan.

Mana yang Lebih Berbahaya, saat Pesawat Lepas Landas atau Mendarat?

Lalu, mana yang paling berbahaya, saat pesawat lepas landas atau mendarat?
Dilansir USA Today, John Cox, pensiunan pilot maskapai asal Amerika Serikat yang juga konsultan keselamatan penerbangan mengatakan bahwa keduanya sama-sama berbahaya.
Alasan Kenapa Take Off dan Landing Jadi Momen Paling Krusial dalam Penerbangan (2)
Ilustrasi spoiler pada sayap pesawat Foto: Shutter Stock
“Lepas landas dan mendarat merupakan kondisi di mana pesawat berada lebih dekat dengan tanah, dengan kecepatan lebih lambat, namun lebih banyak manuver yang terjadi, dan ada lebih banyak pesawat di wilayah udara,” katanya.
Momen lepas landas sedikit lebih berbahaya karena pesawat terisi bahan bakar penuh dan mesin berada dalam kekuatan penuh. Maka dari itu, apabila kehilangan kontrol, pilot hanya memiliki sedikit pilihan.
Alasan Kenapa Take Off dan Landing Jadi Momen Paling Krusial dalam Penerbangan (3)
Ilustrasi penumpang di pesawat Foto: Pixabay
Sementara itu, momen jelang mendarat memiliki risiko yang lebih rendah. Pasalnya, pesawat bisa menentukan pendaratan di tempat kosong dan pilot juga masih punya waktu untuk merencanakan sesuatu jika ada terjadi kesalahan.
Sementara itu, pensiunan pilot tempur Amerika Serikat, Tom Ferrier, menjelaskan di laman Quora bahwa momen lepas landas sedikit lebih berbahaya daripada pendaratan.
“Pendaratan umumnya dianggap sedikit lebih berbahaya (dan membutuhkan penanganan yang sedikit lebih teliti) daripada lepas landas, namun lepas landas dan pendaratan memiliki tantangan tersendiri,” kata Ferrier.
Alasan Kenapa Take Off dan Landing Jadi Momen Paling Krusial dalam Penerbangan (4)
Ilustrasi pesawat Boeing. Foto: REUTERS/Lindsey Wasson
Sementara itu, mengutip laman Bussiness Insider, data statistik terbaru dari Boeing menunjukkan bahwa 49 persen kecelakaan pesawat terjadi pada saat mendarat. Sedangkan, 14 persen terjadi pada saat pesawat melakukan take off.
Terlepas dari itu, momen jelang mendarat maupun lepas landas sama-sama berbahaya. Keduanya memiliki risiko besar dan tantangan tersendiri bagi para pilot.
Alasan Kenapa Take Off dan Landing Jadi Momen Paling Krusial dalam Penerbangan (5)
Ilustrasi ground crew memberi instruksi pada pesawat yang hendak mendarat Foto: Shutter Stock
Untuk itu, Cheryl Schwartz, pensiunan pramugari dari United Airlines, mengatakan penting untuk mengetahui letak pintu darurat saat berada dalam penerbangan. Ketika duduk di pesawat, jangan lupa untuk menghitung seberapa jauh jarak menuju emergency exit.
Schwartz juga mengatakan bahwa penumpang wajib mengetahui posisi brace ketika pesawat menghadapi kondisi kritis
“Ada beberapa posisi brace yang bisa digunakan, tergantung di mana Anda duduk. Jika Anda memiliki tempat duduk di depan Anda, misalnya, Anda dapat menggunakannya sebagai penyangga. Jika tidak, tekuk kaki Anda dan pegang di belakang lutut,” katanya.
Editor : Aron
Sumber : kumparan