Komnas Perlindungan Anak (PA) menanggapi terkait deklarasi jemaah Junudullah atau tentara Allah yang melibatkan anak-anak di Desa Mekarmukti, Kabupaten Bandung Barat. Komnas PA menilai tindakan itu sebagai tindakan eksploitasi terhadap anak.

“Iya ini adalah tindakan yang tidak boleh dibuat oleh siapapun dengan melibatkan anak-anak untuk kepentingan apapun termasuk apa yang deklarasi yang dilakukan bahwa mengajak anak untuk berjihad, membawa senjata tajam, itu adalah pelanggaran terhadap hak anak,” kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, kepada detikcom, Rabu (6/1/2021).

Aris mengatakan tindakan pelibatan anak-anak dalam deklarasi jihad tersebut sebagai bentuk eksploitasi terhadap anak. Hal itu, sudah diatur dalam UU Perlindungan Anak.

“Konferensi internasional tentang hak anak, termasuk UU Perlindungan Anak di Indonesia itu tidak dibenarkan karena itu termasuk eksploitasi anak-anak untuk tujuan politik orang dewasa, dengan libatkan anak maka deklarasi itu tidak dibenarkan deklarasi itu melibatkan anak-anak,” ucapnya.

Aris pun meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas deklarator tersebut. Dia juga meminta agar deklarator tersebut menghentikan kegiatan pelibatan anak-anak tesebut.

“Karena itu Komnas PA mendukung pihak kepolisian untuk memproses ini karena ini merupakan praktek eksploitasi politik untuk kepentingan-kepentingan kelompok tertentu, kan di sekitar itu ada orang dewasa, dalam situasi apapun anak harus dilindungi, karena itu kita meminta deklarator yang mengatasnamakan jihad dan melibatkan anak-anak untuk hentikan kegiatannya,” tegasnya.

Seperti diketahui, Pemimpin deklarasi jemaah Jundullah atau Tentara Allah yang videonya viral di media sosial hingga dicari polisi yakni Erwan Sa’ad ternyata memiliki beberapa video lainnya di saluran YouTube miliknya. Sekadar diketahui, Erwan memimpin deklarasi Tentara Allah di Desa Mekarmukti, Kabupaten Bandung Barat.

Pada saluran YouTube dengan nama Erwan Bapak itu ada 50 video yang hampir semuanya membahas soal hijrah dan jihad. Ada pula beberapa video yang membahas soal masalah kenegaraan dan politik.

Di salah satu video yang diunggah enam bulan lalu, menunjukkan Erwan Sa’ad dan jemaahnya tengah berjejer sambil menyuarakan ajakan jihad. Mirisnya, beberapa anak kecil dalam video itu tak mengenakan masker dan memegang senjata tajam jenis golok.

“Siap kita membela nama Allah? Siap. Siap kita berjuang di jalan Allah? Siap. Siap kita membela negara kita? Siap,” kata Erwan Sa’ad dalam videonya yang berjudul ‘Siap Berjihad di Jalan Alloh Melawan Berbagai Macam Kejahatan’ sebagaimana dilihat detikcom, Rabu (6/1/2021).

Editor : Aron
Sumber : detik