China dilaporkan siap memproduksi jet tempur J-11B jenis baru. Para ahli pada Kamis (31/12) mengatakan jenis jet baru itu mungkin telah dibekali dengan sistem radar canggih yang dapat meningkatkan kesadaran situasional dan jangkauan tempurnya.

Aviation Industry Corporation of China (AVIC) milik negara mengumumkan di Weibo bahwa Shenyang Aircraft Co Ltd di bawah AVIC telah menyelesaikan semua misi penerbangan uji coba J-11B pada 18 Desember lalu.

Dalam postingannya di Weibo, AVIC melampirkan sebuah foto jet tempur J-11B dengan kubah radar berwarna putih. Berbeda dengan sebagian besar jet tempur J-11B sebelumnya yang menggunakan kubah radar berwarna hitam.

Selain itu, beberapa penampakan J-11B baru juga muncul dalam laporan terbaru Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Tidak jelas apakah warna putih dari kubah hanyalah cat sementara atau perbedaan pewarnaan saja. Namun, AVIC mengatakan jet itu sudah dipastikan telah memasuki masa produksi.

Dilansir Global Times, Kamis (24/12), sejauh ini tidak diketahui peningkatan apa yang disematkan dalam varian J-11B baru tersebut. Tapi para analis mengatakan varian itu dapat dilengkapi dengan radar active electronically scanned array (AESA) untuk menggantikan radar pulse-Doppler sebelumnya.

Ahli Penerbangan Militer China Fu Qianshao mengatakan beberapa foto varian baru J-11B menunjukkan bahwa jet itu masih memiliki tabung pilot di bagian tengah depan kubah radarnya. Biasanya, tabung pilot memiliki masalah kompatibilitas dengan radar AESA.

Namun demikian, lanjut Fu, kubah radar putih baru menunjukkan bahwa jet tempur J-11B kemungkinan besar dilengkapi dengan sistem radar baru.

“Ini bisa menjadi radar pulse-Doppler yang ditingkatkan secara signifikan atau radar passive electronically scanned array (PESA). Kemungkinan radar AESA juga tidak boleh dikesampingkan,” ujarnya.

Sejauh ini, Angkatan Udara PLA telah mengoperasikan sejumlah besar J-11B. Jika J-11B yang sudah ada juga dapat ditingkatkan, maka akan secara signifikan meningkatkan kemampuan tempur Angkatan Udara secara keseluruhan.

Para pengamat militer menuturkan sistem radar baru berpotensi dapat meningkatkan kesadaran situasional pesawat di medan perang dengan mendeteksi target lebih jauh. Kemudian melacak lebih banyak target secara bersamaan, dan memungkinkan penggunaan rudal dari jarak jauh.

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia