Kabar mengejutkan datang dari negeri Afrika, Ghana. Mie instan asal Indonesia, Indomie, disebut menjadi salah satu alat transaksi seks di negara itu.

Ini dinyatakan dalam sebuah dialog nasional tentang kekerasan seksual dan berbasis gender dalam pandemi Covid-19. Seorang pakar gender dan ketenagakerjaan Bashiratu Kamal, mengungkapkan bahwa Indomie adalah salah satu penyebab meroketnya angka kehamilan remaja di Ghana.

Acara yang diadakan oleh STAR-Ghana Foundation itu mengungkapkan gadis-gadis muda diiming-imingi untuk melakukan hubungan intim dan si pria akan menjanjikan mereka barang sebagai imbalan. Barang-barang tersebut termasuk Indomie. Ada pula pulsa telepon seluler dan uang.

Adapun pemicu hal ini lantaran tingkat kemiskinan di Ghana, terutama selama pandemi Covid-19 saat ini. Siapa sangka, seorang ibu juga mendorong putrinya untuk melakukan ‘seks transaksional’ karena dia percaya bahwa pria itu dapat membantu putrinya.

“Dalam beberapa kasus, ada masalah ‘seks transaksional’, di mana beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta, sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri,” kata Bashiratu seperti dikutip World of Buzz, dikutip Selasa (29/12/2020).

“Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup.Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang,” paparnya lagi.

“Kami hanya bisa berharap bahwa pihak berwenang Ghana menyelidiki masalah membantu anak perempuan sekolah (dan anak-anak sekolah tanpa memandang jenis kelamin) sehingga mereka tidak perlu beralih ke hubungan seksual sebagai cara untuk memberi makan diri mereka sendiri,” ungkap dia.

Dikutip dari Trading Economics, Ghana mencatat resesi di 2020. Ekonomi secara tahunan (yoy) di kuartal II dan kuartal III negatif, masing-masing -3,2% dan -1,1%.

Editor : Aron
Sumber : cnbcindonesia