Pemerintah Denmark memperluas aturan pembatasan penularan virus corona yang kini berlaku secara nasional di sebagian besar kota. Perluasan lockdown dilakukan dengan harapan bisa menekan penularan Covid-19 gelombang kedua yang mengalami peningkatan.

Menteri Perhubungan Benny Engelbrecht mengatakan jika pemerintah akan memperpanjang lockdown dan memperluas ke beberapa kota besar di Denmark.

“Kami sekarang akan memperpanjang pengujian sebagian ke seluruh negeri,” tulis Menteri Perhubungan Benny Engelbrecht di akun Facebook miliknya.

Sejak 7 Desember lalu Denmark telah menetapkan langkah ketat dengan menutup sekolah, bar, restoran, fasilitas olahraga, dan pusat kebudayaan di tiga kota besar yakni ibu kota Copenhagen, Aarhus dan Odense.

Mulai 10 Desember lalu pemerintah Denmark akan memperluas lockdown dengan memasukkan 31 kota lainnya. Sementara kota yang tidak masuk dalam daftar penguncian wilayah akan diberlakukan pembatasan aktivitas mulai Rabu (16/12) pukul 16.00.

Rencananya lockdown akan diberlakukan hingga 3 Januari 2021.

“Virus corona telah mendapatkan pijakan yang terlalu kuat di Denmark. Tingkat infeksi terlalu tinggi dan jumlah pasien masuk [dirawat di rumah sakit] bertambah. Terlalu cepat,” tulisnya dalam unggahan yang sama.

Denmark hingga saat ini mencatat 116.087 infeksi corona dengan 33.027 diantaranya merupakan kasus aktif. Angka kematian akibat Covid-19 sejauh ini mencapai 961 jiwa.

Perluasan lockdown dilakukan setelah Denmark mencatat rekor harian kasus baru pada Selasa (15/12).

Wali Kota Kopenhagen, Lars Weiss, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa lonjakan infeksi corona ‘menakutkan’. Saat ini sekitar 4,3 persen tes dinyatakan positif, melonjak dari 2,5 persen pada awal Desember.

Selain Denmark, sejauh ini setidaknya tiga negara Eropa yakni Inggris, Jerman, dan Belanda juga telah memberlakukan lockdown di tengah ancaman gelombang kedua pandemi Covid-19.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia