Beredar sebuah soal ujian sekolah yang mencantumkan nama Anies dan Mega. Penyebutan ini diduga merujuk ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sontak hal ini menjadi masalah.
Respons keras datang dari DPRD DKI Jakarta, meski Dinas Pendidikan telah memberikan penjelasannya. Ada juga jawaban dari sang pembuat soal. Berikut kumparan rangkum beberapa berita terkait peristiwa tersebut.
Ada Nama Anies dan Mega di Soal Ujian Sekolah, Ini Penjelasan Disdik DKI
Dinas pendidikan (Disdik) DKI memberikan penjelasan terkait kemunculan soal yang menyandingkan dua nama tersebut. Mereka meyakinkan, bahwa Disdik tidak pernah menyarankan membuat soal yang mencantumkan nama pejabat publik tertentu.
“Disdik tidak pernah mengimbau kepada guru di sekolah untuk membuat soal ujian sekolah dengan menyebutkan nama pejabat publik tertentu,” kata Nahdiana melalui keterangannya, Sabtu (12/12).
Dia memastikan telah memperingati guru yang membuat soal untuk tidak mengulangi perbuatannya. Sebab hal itu bisa dinilai sebagai pelanggaran netralitas ASN.
Polemik Soal Ujian Sekolah yang Sandingkan Nama Anies dan Megawati (1)
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakart, Nahdiana. Foto: Pemprov DKI
DPRD DKI soal Nama Anies dan Mega di Soal Ujian: Koreksi Dulu, Baru Tayang
DPRD menyesalkan kemunculan soal ujian yang menyertakan dua nama tersebut. Mereka berpendapat, sebelum soal itu tayang mesti ada koreksi atau evaluasi menyeluruh terhadap soal yang akan diujikan ke siswa.
Rencananya, Dinas Pendidikan akan dipanggil untuk ditanya terkait evaluasi soal ujian sekolah sebelum soal dibagikan dan dikerjakan oleh para siswa.
“Setelah ini. Mungkin besok lusa dipanggil. Dan ini kan soal ujian. Apalagi soal ujian, masa enggak ada koreksi. Harusnya di disdik ada tim koreksinya dong, redakturnya kayak apa. Kayak redaktur aja, wartawan yang nulis tapi kan redaktur yang edit,” kata Wakil Ketua DPRD M Taufik, kepada wartawan, Selasa (15/12).
Ketua DPRD DKI Marah Besar ke Guru yang Buat Soal Sandingkan Nama Anies dan Mega
Komisi E DPRD DKI Jakarta menggelar rapat dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta terkait soal ujian siswa yang mencantumkan nama Anies dan Mega. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi hadir dalam rapat itu.
Politikus PDIP itu langsung mencecar guru yang membuat soal itu. Dia tampak marah besar karena nama Mega dalam soal ujian yang banyak diasosiasikan sebagai sosok Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dibanding-bandingkan dengan Anies.
“Bapaknya mana, kok bapak bisa membuat satu soal, yang mungkin di pikiran bapak bukan provokasi tapi setelah diitukan itu sebuah doktrin Pak,” ujar Prasetio ke Sukirno, guru yang membuat soal, dalam rapat di DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/12).
Polemik Soal Ujian Sekolah yang Sandingkan Nama Anies dan Megawati (2)
Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Ketua DPRD DKI Terkait Soal Ujian: Setelah Ini, Cebong, Kadrun, Mau Gitu Terus?
Kemarahan sang ketua DPRD berlanjut. Ia merasa, jika perbandingan ini dimaklumi, polarisasi akan terus berlanjut.
Pasalnya, bangsa belum benar-benar pulih dari polarisasi pasca pilpres 2019 dengan beragam istilah seperti Cebong untuk pendukung Jokowi, dan Kadrun untuk pendukung Prabowo.
“Tolong Ibu Kadis, enggak boleh ini ada di sekolah ini doktrin bahaya ini. Saya ini nanti bisa sama Pak Thamrin berantem ini. Provokasi ini, ada kadrun, ada cebong, mau lu begitu terus!,” kata Edi.
Ketua DPRD DKI Ancam Laporkan Pembuat Soal Anies-Mega ke Polda Metro Jaya
Edi juga mengancam sang pembuat soal, Sukirno ke ranah hukum. Ia akan melaporkan peristiwa ini ke Polda Metro Jaya.
“Kok Bapak bisa membuat satu soal, yang mungkin dipikiran Bapak bukan provokasi tapi setelah di itukan itu sebuah doktrin Pak. Saya mau laporkan Bapak ke kepolisian ini Pak. Saya mau datang ke Polda Metro Jaya, ini sudah beredar,” kata Prasetyo kepada Sukirno saat rapat di Komisi E DPRD DKI, Jakarta, Selasa (15/12).
Guru Pembuat Soal Anies-Mega: Demi Allah Saya Tidak Niat Apa-apa
Edi memberi kesempatan bagi Sukirno, sang pembuat soal untuk berbicara dalam rapat dengan Komis E. Sukirno tidak berbicara banyak. Ia mengaku tidak punya maksud apapun, terlebih indoktrinasi.
“Demi Allah Pak, saya tidak niat apa-apa, saya ketika membuat soal ada nama Anies,” kata Sukirno, di hadapan anggota Komisi E DPRD DKI, Selasa (15/12). Ia tidak mampu menyelesaikan ucapnya, karena buru-buru dipotong oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.
Editor : Aron
Sumber : kumparan