Pojok Batam

Eddie Van Halen Dikremasi, Abunya Ditabur di Samudra Pasifik

Jasad Eddie Van Halen dipastikan sudah dikremasi setelah meninggal 6 Oktober lalu dan kini abunya diserahkan ke putranya agar dapat ditabur di Samudra Pasifik. (AP/John Munson)

Jasad Eddie Van Halen dipastikan sudah dikremasi setelah meninggal pada 6 Oktober lalu dan kini abunya diserahkan ke putranya, Wolfgang, agar dapat ditabur di Samudra Pasifik.

Kabar ini pertama kali terungkap melalui pemberitaan TMZ pada Minggu (13/12). Situs asal Amerika Serikat itu mendapatkan kopi sertifikat kematian Eddie secara eksklusif.

Dalam sertifikat itu, tertera informasi bahwa jasad Eddie sudah dikremasi 22 hari setelah meninggal dunia. Abu dari kremasi jasad tersebut kemudian diserahkan ke putranya, Wolfgang Van Halen.

Sejumlah sumber mengatakan kepada TMZ bahwa sebelum meninggal, Eddie meminta agar jasadnya ditabur di pesisir kota yang ia cintai, Malibu. Wolfgang pun dilaporkan bakal menuruti permintaan ayahnya itu.

Melalui sertifikat itu, terungkap pula informasi bahwa Eddie meninggal dunia karena stroke, bukan kanker yang selama ini menggerogoti tubuhnya.

Eddie meninggal pada 6 Oktober lalu di Providence St. John’s Health Center di Santa Monica. Namun, ia memang juga menderita sejumlah penyakit lainnya, termasuk kanker kulit.

Musisi tersebut lahir di Belanda pada 26 Januari 1955. Ayah Eddie merupakan pemain saksofon dari Belanda, Jan Van Halen, dan ibunya seorang keturunan Eropa-Indonesia (Indo) dari Rangkasbitung. Keluarga ini bermigrasi ke California pada 1962.

Ia kemudian mendirikan Van Halen bersama kakak laki-lakinya, Alex, pada 1970-an dan dengan cepat mendapatkan basis penggemar.

Van Halen telah menjual lebih dari 75 juta kopi album di seluruh dunia dan memiliki banyak hit populer di tangga lagu rock papan atas AS ketimbang musisi lainnya.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia
Exit mobile version