Ibu hamil harus cermat memilih makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Ya Moms, berbagai jenis makanan dan minuman yang tampak ‘baik-baik saja’, bisa jadi perlu dihindari selama menjalani kehamilan. Semua demi kesehatan ibu maupun si kecil yang ada di dalam kandungan.
Terkait konsumsi daging misalnya. Dilansir Parenting First Cry, ibu hamil boleh-boleh saja makan daging, sebab kandungan protein, zat besi, vitamin dan mineralnya tinggi. Namun ibu hamil harus memastikan daging yang dikonsumsi sudah matang dengan sempurna.
Lantas bagaimana dengan daging asap seperti sei sapi atau smoked beef yang banyak digemari berbagai kalangan? Bolehkah ibu hamil menikmatinya?

Ibu Hamil Makan Daging Asap

Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Asap? (1)
Daging asap Foto: pxhere
Hello Motherhood melansir, dalam daging asap terdapat kandungan lemak dan natrium yang tinggi sehingga kurang sehat dikonsumsi selama kehamilan.
Daging asap diketahui juga kerap mengandung listeria dan E. coli, yang bisa membuat Anda keracunan makanan. Organisme ini juga melewati penghalang plasenta, sehingga menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi bayi dalam kandungan. Listeria juga dapat menyebabkan sakit kepala, nyeri otot, demam, mual, dan muntah.
Sebuah studi yang diterbitkan pada 2012 dalam jurnal ‘Nutrition’, menanyakan 432 wanita hamil tentang kebiasaan makan mereka selama setiap trimester kehamilan, termasuk konsumsi daging asap.
Wanita yang makan daging panggang pada trimester terakhir memiliki bayi dengan berat badan lebih rendah, panjang lebih pendek, dan lingkar kepala lebih kecil meskipun durasi kehamilannya sama dengan mereka yang tidak makan daging asap.

Cara Aman Makan Daging Asap Selama Hamil

Daging asap Foto: Pixabay
Jika benar-benar menginginkan makan daging asap selama hamil, Colorado State University Extension menyarankan ibu hamil untuk memasak daging dengan suhu 74 derajat celsius. Panas yang tinggi akan menghancurkan bakteri dan organisme yang membahayakan sehingga daging aman dikonsumsi.
Tetapi bila tidak yakin, akan lebih baik bila ibu hamil berkonsultasi lebih dulu ke dokter mengenai hal ini.
Editor : Aron
Sumber : Kumparan