Pelaksaan Pilkada Serentak 2020 tinggal 6 hari lagi. Akan tetapi, jelang hari pemilihan 9 Desember mendatang, penularan kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Bahkan pada Kamis (3/12), kasus penularan harian virus corona di Indonesia pecah rekor mencapai 8.369 kasus baru dalam kurun 24 jam. Dengan tambahan itu, kini jumlah kasus positif mencapai 557.877 orang.
Jika ditarik ke belakang, pada 27 November 2020, kematian akibat COVID-19 di Indonesia juga memecahkan rekor harian. Tercatat ada 169 pasien meninggal dunia dalam 24 jam.
Selain itu, kondisi penularan COVID-19 di Indonesia semakin memprihatinkan usai sejumlah kepala daerah dinyatakan positif.
Kondisi Corona RI yang Memprihatinkan Jelang Pilkada Serentak 2020 (1)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melambaikan tangan saat menjalani isolasi di rumah dinasnya di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/12). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Mulai dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Riau Syamsuar hingga terbaru Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Anies Baswedan dinyatakan positif corona berdasarkan hasil tes swab atau PCR yang keluar pada Selasa (1/12) dini hari. Meski positif, Anies menyebut kondisinya dalam keadaan baik dan tanpa gejala.
Sama seperti Anies, Syamsuar dinyatakan positif corona pada Selasa (1/12). Syamsuar diduga tertular dari sang istri, Misnarni.
Sedangkan Misnarni tertular dari istri pejabat Pemprov Riau yang tergabung dalam Dharma Wanita.
Syamsuar bahkan sampai harus mendapat perawatan di rumah sakit. Akan tetapi, setelah tiga hari dirawat disebutkan jika kondisi dia sudah membaik.
“Kondisi Pak Gubernur Riau Syamsuar dan istrinya Misnarni dalam keadaan sehat, stabil, kita doakan agar beliau lekas sembuh,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir.
Kondisi Corona RI yang Memprihatinkan Jelang Pilkada Serentak 2020 (2)
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (19/10). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Beberapa kepala daerah lain yang dinyatakan positif COVID-19 yakni Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Enny Anggraeni Anwar, Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, Ilham Azikin hingga Bupati Cirebon Imron Rosyadi.
Riza Patria dinyatakan positif pada Jumat (27/11) berdasarkan hasil testing. Riza sebelumnya melakukan dua kali tes swab pada Kamis (26/11) dengan hasil negatif. Kemudian pada Jumat (27/11) dengan hasil terkonfirmasi positif.
Ia berharap dengan kejadian ini warga Jakarta semakin meningkatkan disiplin protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Sedangkan Enny Anggraeni Anwar, dinyatakan positif COVID-19 pada Rabu (2/12). Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Sulbar, Safaruddin Sanusi, membenarkan informasi ini.
“Iya, betul,” kata Safaruddin.
Safaruddin menjelaskan Enny Anggraeni Anwar saat ini berada di Jakarta dan menjalani isolasi mandiri. Enny juga disebutkan dalam keadaan baik.
Kondisi Corona RI yang Memprihatinkan Jelang Pilkada Serentak 2020 (3)
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah saat konferensi pers tentang UU Cipta Kerja di Kemenko Perekonomian, Rabu (7/10). Foto: Kemenko Perekonomian

Ida Fauziyah Positif COVID-19

Terbaru, Menaker Ida Fauziyah dinyatakan positif COVID-19 pada Kamis (3/12). Staf Khusus Menaker, Dita Indah Sari, mengatakan diduga Ida tertular saat menjalankan tugas kementerian.
“Ya namanya menteri tetap kerja full meskipun ada (pandemi) COVID-19. Tetap kunker (kunjungan kerja). Mungkin (kena) di salah satu kunker atau ketika ada tamu,” kata Dita.
Ida Fauziyah dinyatakan positif virus corona sekitar dua hari lalu. Ia terkonfirmasi corona setelah menjalani tes PCR.
Ida sempat merasa pilek, namun tidak mengalami gejala serius seperti sesak napas atau kehilangan penciuman. Saat ini, Ida sedang menjalani isolasi mandiri demi menghindari penularan.
Kondisi Corona RI yang Memprihatinkan Jelang Pilkada Serentak 2020 (4)
Ilustrasi Rapid Test Corona Foto: Indra Fauzi/kumparan

Sejumlah Petugas KPPS Pilkada 2020 Juga Terpapar Virus Corona

Jelang hari pemilihan, tak hanya pejabat pemerintahan yang dinyatakan positif COVID-19 tetapi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pilkada 2020 di sejumlah daerah juga dinyatakan positif.
Sumatera Barat misalnya, 16 petugas KPPS terkonfirmasi positif COVID-19 setelah KPU Sumbar melakukan rapid test disertai swab.
Komisioner KPU Sumbar Izwaryani mengatakan, data itu terhitung per Selasa 1 Desember 2020. Sementara, rapid test terhadap petugas KPPS lainnya terus berlangsung hingga hari ini.
“Data yang itu kita terima Selasa pekan ini. Di Sumbar kan ada sekitar 87.000 petugas KPPS. Sebanyak 50.000-an sudah menjalani rapid test, 3.000-an di antaranya dilaporkan reaktif,” kata Izwaryani.
Lebih lanjut, Izwaryani mengatakan diperkirakan jumlah mereka yang terpapar atau dinyatakan reaktif akan terus bertambah mengingat masih ada 30.000-an petugas KPPS masih menjalani rapid test.
Di Bali, 263 orang gagal menjadi petugas KPPS. Mereka gagal karena tak lolos syarat administrasi bebas virus corona hingga mengalami kecelakaan.
“Yang diganti itu 263 orang. Penggantian itu ada tiga hal yaitu tidak mau dirapid atau telah positif virus corona, yang positif corona itu ada 13 orang,” kata Ketua Divisi Sosdiklih dan SDM KPU Tabanan Putu Suryani.
Namun, Suryani tidak merinci berapa jumlah calon petugas KPPS yang menolak rapid test. Alasan mereka karena takut hasilnya reaktif atau positif virus corona.
“Ada beberapa yang menolak (rapid test). Alasannya enggak mau, secara psikis mereka takut kalau reaktif dan positif corona. Salah satunya mungkin itu,” ucap dia.
Suryani mengatakan, KPU Tabanan memiliki 1.130 TPS dengan jumlah petugas KPPS sebanyak 10.710 orang.
Kondisi Corona RI yang Memprihatinkan Jelang Pilkada Serentak 2020 (5)
Ilustrasi virus corona di China. Foto: STR / AFP

Belasan Pengawas TPS di Ternate Isolasi Mandiri

Di Ternate, Maluku Utara, 14 orang pengawas TPS dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test. Tes itu digelar Bawaslu Ternate pada 27 November.
Sekretaris Bawaslu Ternate, Abdul Hamdi Alydrus, mengungkapkan dalam pengetesan itu ada 421 pengawas yang menjalani rapid test. Hasilnya, 14 di antaranya dinyatakan reaktif.
“Saya tidak hafal sebarannya dari mana-mana. Tetapi 14 orang yang dinyatakan reaktif itu rata-rata dari dalam kota. Mereka kita minta supaya melakukan isolasi mandiri selama 6 hari,” ungkap Abdul.
Menurut Abdul, Bawaslu akan kembali melakukan rapid test tahap kedua pada 3 atau 4 Desember agar pelaksanaan Pilkada di Ternate bebas dari COVID-19.
Kondisi Corona RI yang Memprihatinkan Jelang Pilkada Serentak 2020 (6)
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo saat mengunjungi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Foto: KPU RI

Atensi dari Kabareskrim terkait Pilkada 2020

Kabareskrim Polri Komjen Sigit Listyo Prabowo telah melakukan koordinasi dengan KPU jelang hari pemilihan Pilkada 2020 pada 9 Desember mendatang.
Sigit menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi itu diketahui ada 17 daerah masuk dalam zona merah penularan COVID-19 di Pilkada 2020. Hanya saja, Sigit tidak merinci di mana saja daerah tersebut.
“Beberapa hal kita diskusikan terkait sisa waktu yang ada. Kami antisipasi kemungkinan pelanggaran tindak pidana apalagi dikaitkan dengan protokol kesehatan ada 17 wilayah yang masuk zona merah,” ucap Sigit.
Sigit menambahkan, zona merah ini akan menghambat pelaksaan Pilkada 2020. Maka dari itu penegakan protokol kesehatan akan diawasi semaksimal mungkin.
“Tentunya ada proses dari kegiatan Pilkada yang akan terganggu dengan zona merah sehingga kami harus betul-betul bekerjasama dengan Bawaslu untuk mengawasi betul,” kata Sigit.
Kondisi Corona RI yang Memprihatinkan Jelang Pilkada Serentak 2020 (7)
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo saat mengunjungi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Foto: KPU RI
Sedangkan Ketua KPU, Arief Budiman, memastikan pelaksaan Pilkada 9 Desember akan mematuhi protokol kesehatan ketat. Arief juga meminta masyarakat agar mau menggunakan hak pilihnya nanti.
“Tidak perlu khawatir di TPS tanggal 9 (Desember) karena penyelenggaran menerapkan protokol kesehatan ketat. Mudah-mudahan Pilkada 2020 bisa berjalan aman, damai, luber, jurdil,” tutur Arief.
Editor : Aron
Sumber : kumparan