Tubuh Krisyadi (42 tahun) nampak gemetaran kala Bengawan News mewawancarainya. Krisyadi adalah sopir mobil Toyota Alphard berpelat nomor AD 8945 JP yang baru saja menyelamatkan dirinya sendiri serta dua penumpangnya dari terjangan peluru di Jalan Monginsidi, Banjarsari, Solo, Rabu siang (2/12). “Sampai sekarang masih nderedek, Mas,” kata Krisyadi, Rabu (2/12).
Pelaku penembakan adalah pebisnis bernama Lukas Jayadi (72). Kala itu, Krisyadi curiga melihat pistol di balik celana Lukas. Gelagat Lukas pun, menurut Krisyadi, mencurigakan lantaran berdiri di depan mobil sambil teriak “Turun! Turun!”
“Kaca tetap saya tutup, pintu saya kunci agar pelaku (Lukas) tidak bisa membuka,” kata Krisyadi. “Setelah itu, saya langsung hidupkan mobil, putar balik.”
Ketika Krisyadi menancap gas untuk berputar balik inilah penembakan itu terjadi: Lukas memberondong mobil dengan delapan tembakan. Peluru-peluru itu membolongi kaca dan bodi mobil—hingga menembusi jok.
“Saya konsentrasi penuh karena harus menghindari kendaraan lain, takutnya malah nabrak orang. Waktu putar balik itu, mobil masih ditembaki,” kata Krisyadi. Dia meminta seluruh penumpang menunduk agar tak kena peluru. Upayanya berhasil, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Dua penumpang yang dibawa Krisyadi adalah Indriyati, pengusaha tekstil yang menjadi majikan Krisyadi; dan istri Lukas. Lukas, Indriyati, dan istri Lukas ini saling mengenali satu sama lain. “Ibu (Indriyati) dan pelaku (Lukas) sama-sama pengusaha. Istri pelaku itu adik kandung ibu,” kata Krisyadi.

Awal Mula Kejadian

Sesungguhnya Indriyati hendak makan siang dan ia meminta Krisyadi mengantarnya. Ketika mobil melintasi daerah Gereja Kepunton, Indriyati melihat Lukas dan istrinya (adik Indriyati) sehingga mobil berhenti.
“Saya tanya ibu (Indriyati), ibu juga kaget padahal tidak janjian. Tapi sama ibu disuruh naik saja,” kata Krisyadi. Lukas duduk di kursi penumpang depan. Adapun Indriyati dan adiknya (istri Lukas) duduk di belakang.
Di tengah jalan, Lukas tiba-tiba minta diantarkan ke rumah sarang burung walet miliknya—yang bernama Omah Walet—untuk mengambil barang dagangan.
Hingga di sini tak ada kecurigaan. Krisyadi menyaksikan mereka nampak mengobrol seperti biasa.
Di lokasi sarang burung walet itulah Lukas turun dan keanehan terjadi. Lukas memaksa Indriyati turun dengan membentak, “Turun! Turun!”
Keluar dari area sarang burung walet, Krisyadi membawa mobil ke kantor polisi tak jauh dari lokasi itu. Kantor polisi ini ternyata markas Detasemen C Pelopor Brimob Polda Jateng.
“Saya minta tolong sama Pak Polisi yang berjaga, terus dibantu. Alhamdulillah saya sama ibu masih selamat, masih dapat perlindungan,” kata Krisyadi.
Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan bahwa Krisyadi menyelamatkan jiwa penumpang dengan keahlian mengemudinya. “Kondisi jalan tidak lebar, tapi tidak membuat kanan-kiri jalan tersebut menjadi korban,” kata Ade Safri, Rabu (2/12).
Editor : Aron
Sumber : Kumparan