Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas telah menginstruksikan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk menjaga rumah orang tua Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Pamekasan, Jawa Timur.

Penjagaan dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, seperti kejadian pengepungan oleh ratusan orang Selasa (1/12) siang.

Menurut Yaqut, GP Ansor memiliki kewajiban melakukan pengamanan karena Mahfud MD merupakan tokoh masyarakat yang wajib dijaga dari berbagai ancaman.

“Ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab utama seluruh kader Banser untuk melindungi para kyai, dan juga tokoh-tokoh NU dari ancaman atau gangguan yang datang. Dengan demikian tanpa diminta pun kita pasti akan beri perlindungan,” kata Gus Yaqut, Rabu (2/12).

Pengepungan rumah orang tua Mahfud MD oleh ratusan orang, di Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (1/12) siang, memicu keprihatinan banyak kalangan. Ketika itu, rumah Mahfud MD di Pamekasan tiba-tiba digeruduk ratusan orang yang datang dengan menumpang beberapa truk. Di depan rumah Mahfud, massa sempat berorasi sebelum dengan cepat dihalau oleh polisi. Sebelum mengepung rumah orang tua Mahfud, massa telah mendatangi Mapolres Pamekasan.

Dalam orasinya, massa meminta agar pemimpin Front Pembela Islam (FPI)Rizieq Shihab tidak dijadikan tersangka.

Kata Yaqut, penjagaan Banser di rumah yang terletak di daerah Bugih, Pamekasan itu, akan terus dilakukan hingga kondisi benar-benar dinilai aman.

Untuk pengamanan, kata Gus Yaqut, pihaknya menerjunkan anggota Banser dari wilayah Pamekasan dan sekitarnya.

“Mereka akan bertugas bergantian dan berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat,” katanya.

Gus Yaqut sangat prihatin atas terjadinya aksi pengepungan di rumah Mahfud, sebab selama ini rumah di Pamekasan tersebut bukan dihuni oleh Mahfud, namun oleh orang tuanya.

Ia mengatakan bahwa cara-cara menyampaikan aspirasi dengan mendatangi rumah seseorang tanpa izin juga tak bisa dibenarkan.

Lebih-Lebih, kata dia, aksi mereka tidak sepengetahuan aparat dan lebih sebagai aksi provokasi dan menebar ancaman.

Gus Yaqut berharap agar kasus pengepungan rumah Mahfud MD ini segera diusut tuntas dan meminta kepolisian untuk tidak gentar karena jika dibiarkan cara-cara preman seperti ini akan menjadi preseden buruk dalam praktik demokrasi di Indonesia.

“Jika tidak suka atas kebijakan, misalnya, salurkanlah dengan cara yang benar. Bisa dialog atau gunakan jalur hukum. Apalagi kita ini orang beradab, jangan pakai cara jalanan seperti itu,” kata Gus Yaqut.

Sementara, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Pamekasan, Syafiuddin, menyatakan akan mengerahkan Banser.

“Kami akan koordinasi dengan aparat kepolisian, agar melibatkan Banser dalam pengamanan rumah yang ditempati ibunda Bapak Mahfud,” kata Syafiuddin kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/12).

Jika koordinasi tersebut disepakati, pihaknya akan mengerahkan Banser untuk melakukan penjagaan di rumah sampai situasi dan kondisi benar-benar aman.

Ia merasa prihatin atas tragedi pengepungan rumah orang tua Mahfud yang dilakukan sekelompok massa.

“Mudah-mudahan persoalan ini segera diselesaikan dan diatasi oleh aparat kepolisian, sehingga hal semacam ini tidak terulang kembali,” kata dia.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia