Kapolri Jendral Idham Azis memberi perintah agar Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Irjen Abdul Rakhman Baso berkantor di Poso. Irjen Abdul Rakhman diperintahkan untuk memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin oleh Ali Kalora.

“Perintah Kapolri hari Selasa 1 Desember 2020, Kapolda Sulteng berkantor di Poso dan diback-up oleh tim terbaik Bareskrim Polri,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (2/12/2020).

Lebih lanjut, Argo menjelaskan hingga kini aparat gabungan TNI-Polri yakni Satgas Tinombala masih melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT yang diduga menjadi pelaku pembantaian satu keluarga di Sigi. Kini, personel gabungan tengah menyusuri sejumlah wilayah di Sulteng.

“Pasukan satgas Operasi Tinombala ke wilayah Desa Lembahtongoa, Sausu, Salatanga,” ucapnya.

Di sisi lain, aparat gabungan turut melakukan sejumlah upaya untuk meredakan trauma healing yang dialami warga sekitar pasca teror yang dilakulan kelompok MIT. Selain itu, Argo menuturkan bahwa pihaknya menempatkan personel Brimob di tiga lokasi di areal transmigrasi Desa Levonu Sigi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat sekitar.

“Bantuan Sembako 400 paket dari Polda untuk masyarakat transmigrasi yang mengungsi di Dusun Levonu. Lalu, perbaikan 6 buah rumah tinggal atau pos pelayanan umat sudah mulai dilaksanakan inisiasi dari Polda untuk kecepatan serta bantuan proses pemakaman korban berupa 4 peti mati dan bantuan duka air mata,” ujarnya.

“Pertemuan dengan pihak MUI, FKUB, media termasuk Komnas HAM sudah dilakukan untuk meredam suasana agar tetap kondusif,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Polri telah merilis 11 foto daftar pencarian orang (DPO) kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Kelompok yang dipimpin Ali Kalora ini diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan sadis satu keluarga di Kabupaten Sigi.

“Iya sisa 11 orang DPO yang dikejar,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono melalui pesan singkat, Selasa (1/12/2020).

Dalam foto DPO tersebut, terpampang wajah Ali Ahmad alias Ali Kalora. Ali Kalora diketahui sudah menjadi DPO sejak 2012.

Polri mengimbau para DPO segera menyerahkan diri. Serta masyarakat yang melihat orang yang mirip dengan yang ada dalam gambar tersebut dapat melapor ke polisi setempat.

Berikut daftar nama 11 DPO MIT:

1. Ali Ahmad alias Ali Kalora
2. Qatar alias Farel alias AnaS
3. Askar alias Haid alias Pak Guru
4.Abu Alim alias Ambon
5. Nae alias Galuh alias Mukhlas
6. Khairul alias Irul alias Aslan
7. Jaka Ramadhan alias Krima alias Rama
8. Akun alias Adam alias Musab alias Alvin Ashori
9. Rulli
10. Suhardin alias Hasan Pranata
11. Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang

Sebelumnya, Satgas Tinombala menindak tegas dua anak buah Ali Kalora pada Selasa (17/11) pagi. Kedua buron yang tewas tersebut adalah Wawan alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Aziz.

Barang bukti yang diamankan Satgas Tinombala di antaranya 1 pucuk senjata revolver, 2 buah bom lontong, 20 butir munisi 5,56 mm, 4 butir munisi revolver, 1 buah GPS, 1 buah kompas, 2 buah head lamp, 6 buah korek api, kunci motor, uang tunai Rp 360 ribu, 1 renceng antinyamuk, 9 buah baterai, 3 bungkus kopi, 2 pasang sepatu, 2 tas selempang, 2 tas gendong, 1 buah terpal, 1 sisir dari jarum, 1 cermin, 2 sikat gigi, dan pakaian.

Kemudian, terjadi pembunuhan sadis terhadap satu keluarga di Sigi, Sulteng. Korban ada yang dibakar hingga ditebas.

Pemerintah mengutuk keras tindakan tersebut. Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan jajarannya menindak tegas Ali Kalora dan kawan-kawan.

Editor : Aron
Sumber : detik