Polda Gorontalo memperketat wilayah perbatasan Gorontalo-Sulawesi Tengah (Sulteng) usai insiden pembunuhan sadis di Kabupaten Sigi oleh kelompok Ali Kalora Cs. Polda Gorontalo juga meningkatkan kewaspadaan usai 7 orang terduga teroris ditangkap di wilayahnya.

“Wilayah berbatasan dengan wilayah Sulteng yang selama ini dikenal sebagai basis teroris, dengan kejadian penangkapan 7 terduga teroris dan juga kejadian di Sigi, maka pengamanan perbatasan lebih dioptimalkan,” kata Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono, Senin (30/11/2020).

Wilayah perbatasan Gorontalo-Sulteng yang menjadi perhatian khusus Polda Gorontalo ialah Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Menurut Wahyu Kapolda Gorontalo telah memerintahkan jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan baik pengamanan Mako maupun pengamanan personel terutama saat melaksanakan tugas-tugas dilapangan.

“Dalam mencegah masuknya teroris ke wilayah Provinsi Gorontalo kita terus berkoordinasi dengan Polda Sulteng dan juga Densus 88 guna mengantisipasi pergerakan masuknya teroris ke wilayag Gorontalo,” tuturnya.

Polda Gorontalo meminta warga di perbatasan untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi atas adanya insiden pembunuhan sadis di Sigi. Sebab, tujuan Ali Kalora Cs melakukan pembunuhan sadis untuk menakut-nakuti warga.

“Apabila ada seseorang atau kelompok yang melaksanakan kegiatan yang mencurigakan silakan untuk dilaporkan kepada kepolisian terdekat. Selain itu diingatkan kepada masyarakat untuk lebih peduli mengawasi keluarganya dalam menjalin komunikasi melalui internet termasuk mengawasi konten apa yang dilihat, karena saat ini banyak paham2 radikalisme yg disebar melalui media sosial atau internet yang dapat berpengaruh terhadap ideologi seseorang,” lanjut Wahyu.

Editor : Aron
Sumber : detik