Kota Batam salah satu daerah tujuan investasi di Indonesia, saat ini tengah menghadapi kesulitan di saat pandemi COVID-19 yang menyebabkan menurunkan angka pertumbuhan ekonomi menjelang akhir tahun 2020.

Melihat kondisi ini, calon Walikota Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo menyampaikan bahwa ini saatnya masyarakat Kota Batam, Kepulauan Riau harus sama-sama bangkit dan bekerjasama dengan pemerintah daerah guna kembali menggairahkan sektor perekonomian di Batam.

“Saya rasa saat ini angka pertumbuhan ekonomi Batam hanya di angka 2 persen, atau bahkan mencapai minus,” ujar mantan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam tersebut, Jumat (27/11/2020).

Walau demikian, Lukita juga menyoroti bahwa mulai merosotnya angka pertumbuhan ekonomi Batam tersebut, sudah mulai dirasakan Batam jauh sebelum pandemi mulai masuk ke Batam pada awal Maret lalu.

“Saat ini di Batam banyak yang di PHK dan sulit mendapat pekerjaan. Karena pabrik banyak yang sudah tutup dan yang di luar belum mau datang. Bukan hanya karena COVID-19, tapi juga peran serta pemerintah daerah mereka lihat masih sulit untuk membuat mereka tertarik,” ungkapnya.

Lukita Dinarsyah Tuwo mengajak masyarakat Kota Batam, Kepulauan Riau untuk bangkit bersama pemerintah daerah guna kembali menggairahkan sektor perekonomian di Batam.

Memiliki pengalaman sebagai Sekretaris Menteri Perekonomian dan Kepala BP Batam, Lukita menuturkan bahwa permasalahan ini salah satunya adalah masih rumitnya pengurusan dokumen investasi bagi perusahaan asing.

“Bahkan hal ini masih terjadi di saat Indonesia dan beberapa negara lain mulai menyuarakan New Normal. Tapi investasi asing tampaknya masih enggan untuk masuk ke Batam,” paparnya.

Sebagai analogi persamaan pengurusan dokumen investasi tersebut, Lukita mencontohkan proses tersebut hampir sama dengan pengurusan KTP yang dilakukan oleh masyarakat Kota Batam.

Dengan pengalaman yang dimilikinya saat masih berprofesi sebagai Aparatur Negeri Sipil (ASN) di tingkat kementerian, Lukita menegaskan proses inilah yang akan mulai diubah oleh pasangan Lukita-Basyid.

“Untuk pengurusan dokumen kependudukan saja hingga saat ini, masih belum ada perubahan. Ini yang mau kami ubah, kalau pengurusan dokumen kependudukan bisa dipercepat, maka perizinan investasi akan bisa kita lakukan percepatan dengan berbagai terobosan,” lanjutnya.

Walau demikian, Lukita juga menuturkan bahwa untuk hal ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, dikarenakan adanya kepentingan dari berbagai kementerian yang berhubungan dengan proses investasi.

“Tapi saat ini saya masih memiliki hubungan baik dengan lintas kementerian, dan saya sudah mulai menjelaskan terobosan pengurusan dokumen investasi agar lebih cepat. Karena untuk investasi di Batam bisa sampai hitungan bulan dan tahun, ini yang buat investor itu kurang tertarik. Jadi secara singkat saya tinggal melanjutkan ide yang dulu sudah saya lakukan saat menjabat Kepala BP Batam, dan berhasil membuat pertumbuhan ekonomi Batam sebesar 7 persen,” tegasnya.

 

Editor : Parna