Raksasa e-commerce Amazon menyiapkan bonus senilai total US$ 500 juta atau sekitar Rp7,05 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per dolar AS) bagi karyawan yang bekerja selama periode libur Natal 1-31 Desember 2020.

“Saat kami memasuki puncak musim liburan, kami ingin membagikan apresiasi kami melalui bonus penghargaan khusus lainnya, dengan total lebih dari US$ 500 juta untuk karyawan garda depan kami,” kata Wakil Presiden Senior Amazon Worldwide Operations Dave Clark dikutip dari BBC,Jumat (27/11).

Clark mengungkapkan pemberian bonus tersebut sebagai bentuk penghargaan atas penjualan Amazon yang melesat selama pandemi.

Ia merinci, perusahaan menyiapkan bonus sebesar US$300 atau 300 poundsterling per orang bagi pekerja gudang penuh waktu di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Bonus juga diberikan kepada pekerja paruh waktu sebesar US$150 atau 150 poundsterling.

“Saya berterima kasih kepada tim kami yang terus memainkan peran penting dalam melayani komunitas mereka,” ujar Clark.

Perusahaan milik konglomerat Jeff Bezos itu saat ini dalam pengawasan ketat karena memperkerjakan banyak orang selama pandemi.

Baru-baru ini, aktivis buruh di AS meminta pengecer besar seperti Amazon dan Walmart untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi pekerja di tengah lonjakan kasus covid-19 bertepatan dengan musim belanja liburan.

Buruh setempat meminta upah, cuti sakit dibayar, dan komunikasi yang lebih baik tentang bahayanya pandemi covid-19.

Pekerja Amazon telah menyuarakan keprihatinan tentang kesehatan dan kondisi kerja di Eropa serta di AS. Pekerja mengklaim hampir tidak mungkin untuk mempraktikkan jarak di gudang Amazon.

Pada awal tahun ini, Amazon sempat dipaksa untuk menutup beberapa gudangnya di Prancis karena pandemi.

Sementara itu, manajemen Amazon mengklaim arahan terkait operasional selama pandemi sudah mencukupi. Perusahaan juga menyediakan masker kepada karyawan.

Selain itu, perusahaan juga menambah menambah tempat cuci tangan dan langkah-langkah keamanan lainnya untuk meningkatkan perlindungan. Bahkan, gudang di Inggris sudah menawarkan skema tes covid-19 sukarela kepada karyawan.

Sebagai informasi, penjualan Amazon menembus US$96,1 miliar pada kuartal III 2020, angka itu melejit 37 persen dari periode yang sama tahun lalu. Capaian itu membuat laba perusahaan melejit hampir tiga kali lipat dari tahun lalu menjadi US$6,3 miliar.

Di saat yang sama, perusahaan menghabiskan US$2,5 miliar untuk biaya terkait covid-19.

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia