Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, dikabarkan ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pada Rabu (25/11) dini hari. Informasi yang diperoleh kumparan menyebutkan, politikus Partai Gerindra itu ditangkap terkait dugaan korupsi ekspor benih lobster.
Informasi penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK segera viral dan mendapat komentar ramai di media sosial. Di antara komentar yang mencuat dari para netizen, adalah meminta Susi Pudjiastuti kembali menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan.
“Kembalikan bu @susipudjiastuti115,” tulis pemilik akun @illyasbagusfinata. Sementara @rofiaulia_10 menulis, “Kan Bu Susi gak di situ. Gak beres kan.”
Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Suara Netizen Minta Susi Kembali Membahana (1)
Susi Pudjiastuti tiba di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pernyataan senada dilontarkan akun @_ridaagustin, “@susipudjiastuti115 udah bu susi lagi aja deh.” Bahkan akun @michael_lthr sudah serta-merta mengucapkan ‘selamat datang’ ke Bu Susi, sambil memention postingannya ke Presiden Jokowi.
“Welcome back bu @susipudjiastuti115 … pak @jokowi,” tulis @michael_lthr.
Terkait kebijakan ekspor benih lobster ini, Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 Susi Pudjiastuti, sejak semula memang menolaknya.
Bahkan dalam suatu kesempatan, Susi Pudjiastuti menyampaikan penolakan itu hingga meneteskan air mata. Dia mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah saat ini di bawah Edhy Prabowo, yang melanggengkan ekspor benih lobster. Saking kecewanya, dia meneteskan air mata berkali-kali.
“Mereka adalah plasma nutfah. Agama dan negara harus lindungi karena itu keberlanjutan kita sebagai manusia. Di negeri kita tidak ada kepedulian itu. Pak Busyro (Pimpinan Pusat Muhammadiyah), saya menangis karena saya tahu.
Di Pangandaran dulu (produksi) lobster 2 ton, ikan 30 ton sehari. (Sekarang) di tengah laut ikannya diambilin, bibit lobsternya diambilin, ya hilang. Kita mau kemana?” kata Susi Pudjiastuti sambil mengusap air mata, Dalam diskusi ‘Rembug Nasional Muhammadiyah: Ancaman Atas Kedaulatan Sumber Daya Laut’, Jumat (24/7).
Editor : Aron
Sumber : kumparan