Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menggelar konferensi pers di Kodam Jaya, Jakarta Timur, Senin (23/11).
Konferensi pers itu digelar setelah banyaknya kritik dari berbagai pihak terkait penertiban baliho Mohammad Rizieq Syihab atau Habib Rizieq dan spanduk ilegal lainnya.
Dudung menegaskan, dirinya tidak sembarangan dalam menertibkan baliho Rizieq. Sebab ada sejumlah proses yang harus dilakukan.
“Proses itu diawali dari proses melaksanakan penurunan baliho dengan Satpol PP kemudian dengan Polri kemudian dengan TNI. Kita laksanakan sesuai dengan prosedur, sesuai dengan ketentuan. Dikedepankan Satpol PP, karena Satpol PP yang menjalankan peraturan gubernur, peraturan pemerintah di wilayah,” kata Dudung.
“Saya ini bintang dua, saya tahu aturan. Ya saya tahu ketentuan,”
Pangdam Jaya Bicara soal Polemik Penurunan Baliho hingga Gelaran Reuni 212 (1)
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Foto: Dhemas Reviyanto/Antara Foto
Dudung menambahkan, penurunan baliho itu sebetulnya sudah dilakukan sejak 2 bulan lalu. Berbagai baliho ilegal diturunkan, termasuk baliho bergambar Rizieq dan seruan revolusi lainnya.
Sayangnya, FPI justru melawan. Mereka memprotes pencopotan itu dan memilih memasang kembali di tempat-tempat yang tidak resmi.
Setelah itu, Dudung mendapatkan penjelasan dan kepastian jika baliho itu ilegal. Ada banyak pelanggaran dari pemasangan itu. Belum lagi, kata-kata yang disampaikan dianggap meresahkan warga.
“Itu kan menurut pemerintah daerah itu, mereka itu memasang baliho tidak sesuai dengan ketentuan, tempatnya juga tidak sesuai, kemudian pajak juga tidak bayar dan kemudian kalimat-kalimatnya juga ada yang tidak bagus, mau melakukan revolusi akhlak dan sebagainya yang mengundang mengundang kepada masyarakat, keresahan ya,” tutur Dudung.
Pangdam Jaya Bicara soal Polemik Penurunan Baliho hingga Gelaran Reuni 212 (2)
Baliho Habib Rizieq di Tangerang dicopot petugas. Foto: Dok istimewa

Pangdam Jaya: Satpol PP Ketakutan saat Turunkan Baliho Rizieq

Dudung mengungkapkan, turunnya TNI dalam penurunan baliho Rizieq bukan tanpa sebab dan terjadi begitu saja.
Satpol PP DKI sebenarnya sudah turun secara rutin selama 2 bulan untuk menurunkan baliho itu dan spanduk ilegal lainnya. Tapi, mereka justru diprotes FPI.
Akhirnya, Dudung berkoordinasi dengan Forkopimda untuk menyelesaikan masalah ini. Dari situ, TNI akhirnya turun bersama dengan Polri dan Satpol PP. Bedanya, pasukan TNI lebih terlihat di depan.
“Inisiatif sendiri karena kan memang masukan dari pemerintah daerah. Itu tandanya sudah enggak sanggup Pol PP-nya. Terus kalau sudah begitu siapa lagi, mau takut semua kita, ha?” ucap Dudung.
“Kalau sudah Pol PP-nya sudah ketakutan terus siapa lagi? Kita, (turun) ya. Jadi biar tahu, biar tahu orang-orang yang memang tidak paham. Pikirannya TNI langsung turun begitu saja,” tegas Dudung.
Dudung memang mendengar isu dalam peristiwa ini TNI bergerak sendiri. Tapi, hal itu dibantah. Sebab selama penurunan baliho Rizieq, anggota Polri dan Satpol PP ikut dalam rombongan.
Pangdam Jaya Bicara soal Polemik Penurunan Baliho hingga Gelaran Reuni 212 (3)
Satpol PP copot dan tertibkan spanduk dan baliho bergambar Habib Rizieq Syihab di Kota Semarang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa

Tidak Hanya Baliho Rizieq yang Ditertibkan TNI

Dudung memberikan jawaban soal isu hanya baliho Rizieq yang diturunkan TNI. Ia mengatakan, spanduk yang diturunkan tidak hanya spanduk FPI atau Rizieq saja tetapi semua spanduk liar.
“Kita turunkan poster bukan poster Rizieq saja, yang diturunkan sudah 900-an di Jakarta. masih banyak saya masih menerima aduan-aduan dari masyarakat, sekarang bahkan ada masyarakat yang menurunkan,” kata Dudung.
Dudung akan tetap membantu menertibkan spanduk-spanduk liar di Jakarta. Ia merasa, baik itu TNI, Polri, dan Satpol PP tengah mendapatkan momentum yang baik dalam rangka penertiban spanduk ini.
“Kami minta dukungan melaksanakan tugas dengan kapolda di Jakarta untuk memberikan rasa aman pada masyarakat, kalau istilah dalam dasar serangan-serangan itu momentum serangan jangan berhenti, yang penting untuk kepentingan rakyat,” tegas Dudung.
Pangdam Jaya Bicara soal Polemik Penurunan Baliho hingga Gelaran Reuni 212 (4)
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Foto: Dhemas Reviyanto/Antara Foto

Pangdam Jaya Tegaskan Penurunan Baliho Rizieq Merupakan Perintah Langsung Dirinya

Penurunan baliho Rizieq memang menjadi polemik nasional. Bahkan beredar isu jika penurunan baliho itu merupakan instruksi dari Presiden Jokowi.
Terkait hal itu, Dudung membantahnya. Ia menegaskan penurunan baliho Rizieq merupakan perintahnya kepada jajaran Kodam Jaya.
“Perintah saya, perintah saya, enggak ada perintah dari mana,” tegas Dudung.
Dudung mengatakan, perintah itu berangkat dari tanggung jawabnya sebagai pimpinan wilayah untuk terus menjamin keamanan dan ketertiban. Ditambah, adanya masukan dari Forkopimda lainnya.
“Tidak ada karena saya merasa bertanggung jawab. Saya komandan kewilayahan lho di sini, Jakarta ini saya bertanggung jawab,” ucap Dudung.
Pangdam Jaya Bicara soal Polemik Penurunan Baliho hingga Gelaran Reuni 212 (5)
Massa menyambut kedatangan Habib Rizieq Syihab di Petamburan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Mayjen Dudung: Diam-diam Pasang Baliho Lagi, Kita Tangkap

Dudung mengatakan, setelah penurunan masif ini aparat tetap akan turun ke jalan untuk mengimbau dan memberikan pengertian hukum kepada jajaran FPI dan warga lainnya. Sehingga mereka paham pemasangan baliho ada aturannya.
“Ke depan kita tetap sampaikan imbauan-imbauan kepada mereka biar paham hukum, bukan hukumnya dia tetapi hukum yang berada di indonesia, ada pemasangan diam-diam kita tangkap,” kata Dudung.
Dudung tidak mau ambil pusing dengan kritik yang ditujukan kepadanya terkait penurunan baliho Rizieq dan baliho ilegal lainnya. Dia menilai, lebih banyak pihak yang mendukung langkah TNI dan aparat dalam menegakkan hukum.
“Saya tidak ingin ada keresahan-keresahan aturan yang dia buat sendiri ini negara hukum,” ucap Dudung.
Pangdam Jaya Bicara soal Polemik Penurunan Baliho hingga Gelaran Reuni 212 (6)
Ilustrasi perjalanan FPI Foto: Argy Pradypta/kumparan

Mayjen Dudung: FPI Organisasi Apa? Seperti Benar Sendiri

Dalam konferensi pers itu, Dudung tidak hanya menjelaskan soal penurunan baliho Rizieq yang menjadi polemik. Ia kembali menyinggung soal FPI.
Dudung mengaku heran dengan sikap FPI yang melawan saat Satpol PP DKI menurunkan baliho Rizieq.
“Karena yang menurunkan Pol PP kemudian diadang FPI, didemo dan di pasang lagi. Emang dia siapa? organisasi apa,” kata Dudung.
“Kok pemerintah yang jelas-jelas strukturnya bisa takut sama mereka? Saya tidak ingin ada keresahan-keresahan aturan yang dia buat sendiri. Ini negara hukum,” tambah dia.
Dudung mengatakan, FPI sudah berjanji untuk menaati aturan yang berlaku. Sehingga mereka harus mengacu pada aturan yang berlaku sebelum melakukan kegiatan apa pun.
Pangdam Jaya Bicara soal Polemik Penurunan Baliho hingga Gelaran Reuni 212 (7)
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Foto: Dhemas Reviyanto/Antara Foto

Mayjen Dudung FPI Sudah Buat Surat Tak Gelar Reuni 212, Langgar Kami Tindak

Terkahir, dalam konferensi pers Mayjen Dudung berbicara soal reuni 212 Desember mendatang. Ia menegaskan tidak ada reuni tahun ini karena pandemi COVID-19.
Mantan Gubernur Akmil itu menambahkan, setelah beberapa insiden yang melibatkan FPI, mereka sudah berjanji tidak lagi membuat acara yang menimbulkan kerumunan.
“Sudah ada surat pernyataan dari FPI dan imbauan dari gubernur bahwa tidak boleh melaksanakan Reuni 212, karena melanggar Perda. Dan FPI sudah membuat surat pernyataan tidak akan melakukan,” kata Dudung.
Dudung memastikan akan melakukan tindakan tegas jika perjanjian itu dilanggar. Ia tidak mau ada elemen masyarakat ormas yang bertindak sesuka hati.
“Kalau dia melanggar tidak ada cerita, saya dengan polisi bertindak tegas, enggak ada yang semaunya di sini, seperti dia benar sendiri. Ikuti peraturan hukum yang berlaku,” ucap dia.
Editor : Aron
Sumber : kumparan