Pojok Batam

Geger! Pertemuan Rahasia Pangeran Arab & Israel, Ada Apa?

Foto: Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berbicara selama pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Rumah Hyderabad di New Delhi, India, 20 Februari 2019. REUTERS / Adnan Abidi

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikonfirmasi telah terbang ke Arab Saudi dan menemui Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) akhir pekan kemarin. Pertemuan itu menjadi kunjungan pertama yang dikonfirmasi secara luas ke Saudi oleh seorang pemimpin Israel.

Dikutip dari Reuters Selasa (24/11/2020) yang melansir surat kabar Israel Haaretz, data pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa sebuah jet bisnis telah melakukan perjalanan singkat dari Tel Aviv ke Neom. Itu adalah kota futuristik baru di pantai Laut Merah Arab Saudi yang diinisiasi khusus oleh MBS.

Pertemuan juga dihadiri Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Ia sangat aktif dalam melobi beberapa negara muslim di wilayah Timur Tengah untuk menormalisasi hubungannya dengan Israel, setelah Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Sudan membuka pintu diplomatik dengan negara Yahudi itu.
Melansir The Wall Street Journal yang mengutip salah satu penasihat senior Arab Saudi, para pemimpin bertemu beberapa jam dan membahas beberapa masalah termasuk normalisasi hubungan dan Iran. Namun, tidak ada kesepakatan substansial yang dicapai.
Pompeo sempat mencuit di Twitter kalau ia mengunjungi Neom. Tapi tak menyebut kehadiran Israel.
Meski begitu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud membantah ini. Menurutnya tak ada Israel dalam kunjungan Pompeo.
“Saya telah melihat laporan pers tentang pertemuan yang diklaim antara Yang Mulia Putra Mahkota dan pejabat Israel selama kunjungan baru-baru ini oleh @SecPompeo Tidak ada pertemuan seperti itu yang terjadi. Satu-satunya pejabat yang hadir adalah orang Amerika dan Saudi,” tulisnya di Twitter.
Hal senada juga diungkap Netanyahu di negerinya. “Apakah Anda serius? Teman-teman, selama bertahun-tahun saya tidak pernah mengomentari hal-hal seperti itu dan saya tidak berniat untuk mulai melakukannya sekarang,” katanya.
Namun kode lain dibeberkan Yoav Gallant, seorang anggota kabinet keamanan Netanyahu. Ia mengatakan fakta lain kepada Radio Angkatan Darat.

“Fakta bahwa pertemuan itu terjadi, dan diumumkan ke publik, bahkan walaupun hal ini dinyatakan setengah resmi sekarang, tetap saja ini merupakan masalah yang sangat serius,” ujarnya.

Bahkan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, dalam pidatonya, mengutuk “kebocoran penerbangan rahasia ke Arab Saudi yang tidak bertanggung jawab”.

Sejak Agustus, Riyadh telah mengizinkan maskapai penerbangan Israel untuk melintasi wilayah Saudi ke tujuan negara-negara teluk dan Asia. Kelompok militan Palestina mengutuk berita tentang perlakuan lunak Arab Saudi terhadap musuh mereka, Israel.

Front Jihad Islam Palestina menyebutnya sebagai “pengkhianatan terhadap Yerusalem, Mekah dan Madinah yang diberkati”.

Editor : Aron
Sumber : cnbcindonesia
Exit mobile version