Beberapa waktu lalu trending di media sosial bahwa sebuah studi menunjukkan obat kumur dapat membunuh virus Corona dalam 30 detik. Namun faktanya, obat kumur saja tidak mungkin menjadi solusi untuk mencegah COVID-19.

Obat kumur dan sejumlah bahan lainnya memang terbukti membunuh virus corona. Misalnya, alkohol, klorheksidin, dan hidrogen peroksida dapat membunuh virus saat kontak atau beberapa saat setelahnya.

Akan tetapi, semua studi terkait senyawa-senyawa tersebut tidak menunjukkan bahwa bahan-bahan itu dapat mengurangi risiko seseorang tertular atau menularkan virus.

Walaupun sudah berkumur-kumur, masih terdapat risiko sebagai virus terus berkembang biak di saluran pernapasan bagian atas seperti hidung, sinus, tenggorokan, saluran bronkial, dan paru-paru.

“Virus masih ada di hidung Anda, di cairan di pita suara Anda, dan di saluran udara paru-paru Anda. Semua ini dan terutama pita suara dan saluran udara paru-paru adalah sumber utama virus di udara,” kata ahli transmisi virus Donald Milton, dikutip dari laman CNN.

Selain itu, para ahli berpendapat bahwa obat kumur tidak bisa mensterilkan mulut. Mikroba dan juga virus yang sudah hilang atau berkurang karena obat kumur, dapat tumbuh kembali dalam waktu yang cukup singkat.

“Anda tidak bisa mensterilkan mulut Anda. Mulut tidak akan pernah bebas dari patogen. Menggunakan obat kumur ini tidak akan menghentikan proses penyakit secara substansial. Virus akan terus berkembang biak,” kata ahli infeksi Graham Snyder.

Oleh karena itu, obat kumur tidak dapat mencegah seseorang dari tertular virus Corona. Cara terbaik untuk mencegah COVID-19 adalah dengan memakai masker, menjaga jarak dari orang lain, dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

 

Editor : Parna

Sumber : detikhealth